Bagian 5

18 6 6
                                    

Hai hai guys,

Happy new year, semoga harapan kita yang belum terkabulkan di tahun kemaren semoga di kabulkan di tahun sekarang. Amin... Semoga.

Di malam tahun baru author ingin kalian memberikan bom vote dan coment boleh?

Untuk sekedar perayaan pergantian tahun.

Jangan lupa kasih vote dan coment di setiap part yang Author publikasikan, dan jangan lupa follow akun Watpad author dan Instagram @wandasilvia9.

Semoga terhibur.

Happy reading 🖤

•Parkiran...

Michelle dan Erga sudah sampai di parkiran dimana tempat motor Erga terparkir.

Michelle berpikir atas ucapannya yang tadi ia bicarakan si kantin bersama Caca bahwa keinginannya ingin bisa bermain basket, tetapi ia tidak memiliki pelatih, kalau saran dari Caca yang melatihnya bermain basket adalah kapten basket di sekolah ini.

Lah, sekarang kapten basket itu ada di depan mata Michelle, tapi Michelle ragu untuk bicara karna dia takut merepotkan Erga.

Tapi Michelle juga harus coba menanyakan terlebih dahulu kepada Erga, kalo misalnya dia tidak bisa mengajari nya bermain basket, tidak apa apa Michelle akan cari orang lain yang bisa melatihnya.

Erga sudah menaiki motor ninja nya, tetapi Michelle masih sibuk dengan pikirannya sendiri ( alias melamun ).

"Sel? Ayo naik, " Erga melambaikan tangan nya di depan muka Michelle.

" Terpesona banget kayaknya sama aku, " Sindir Erga sambil tersenyum, karena Michelle melamun sambil menatap wajah Erga tanpa berkedip.

Setelah itu barulah Michelle tersadar, " eh! Enggak kak. "

" Kalo terpesona bilang aja, aku juga terpesona sama kamu. "

" Eh! Apa kak?, " Tanya Michelle dan kesadarannya sudah pulih kembali.

" Em.. gak jadi, lupain aja. "

" Btw jadi naik gak nih? Sampe kapan mau berdiri di situ. "

" Emm... Aku mau bicara sama kakak boleh? " Tanya Michelle.

" Boleh lah, ngomong aja langsung gak perlu pake tanya segala, aku pasti jawab. " Erga sambil menye standarkan motor nya.

" Aku mau latihan main basket, kakak bisa ga, emm... Ajarin aku main basket?. " Tanya Michelle dengan ragu ragu.

" Pasti bisa dong, kapan mulainya. " Jawab Erga sambil turun dari motornya dan melipat tangan di dada dan tersenyum menatap wajah cantik Michelle.

" Terserah kakak bisanya kapan. " Jawab nya lagi dan sama sama menatap wajah lawan bicaranya.

" Besok gimana? Pulang sekolah? "

" Boleh kak, di lapangan basket dekat rumah aku bisa gak kak? "

" Apa sih yang gak bisa, pasti bisa dong. Yaudah besok kamu pergi sekolah biar aku yang jemput ya. " Ucap Erga.

" Eh, kok gitu kak? Entar aku ngerepotin kakak banget. Kakak mau ngajarin aku aja aku dah seneng banget. "

" Gak ada penolakan, besok sekolah kamu aku jemput titik. " Ucap Erga pinal dan ia menaiki motornya lagi.

" Tapi Michelle pengen bawa motor kak, "

" Nanti aku jemput juga kan pake motor. "

' Michelle ngalah aja deh, daripada nanti Erga berubah pikiran buat ajarin Michelle basket. '

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Siswa Incaran √(NEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang