Bab 6, Sekilas Tentang Kinari.
----- hello sister -----
Kinara berjalan menuju gerbang bersama dengan ratusan murid lainnya yang saling berdesakan, bel pulang sekolah baru saja berbunyi.
Ada ratusan murid yang berebut ingin pulang dan memenuhi area parkir sekolah, tapi Kinara fokus pada satu orang. Seseorang dengan kemeja flannel yang duduk di atas motornya.
Kinara teringat dengan mimpinya, itu kemeja yang sama yang dipakai seseorang dalam mimpi Kinara. Gadis itu membuang wajah ketika matanya tidak sengaja bertemu dengan mata Gala.
Sial, dia ketauan.
Kinara berjalan dengan cepat ke arah gerbang, baru selangkah keluar dia sudah disambut Baskara yang menunggunya dengan wajah tak sabaran.
"Kemeja lo?" tanya Kinara sesaat setelah berdiri di depan Baskara.
Gadis itu sempat tercekat melihat kemeja yang dikenakan adiknya. Warna dan motifnya juga mirip dengan yang Kinara lihat dalam mimpi. Kinara melirik lagi ke arah parkiran, membandingkan milik Gala dan Baskara.
Ah sama saja, dari 200 juta penduduk Indonesia, pasti kemeja ini termasuk kemeja pasaran. Kinara memutuskan tidak mengambil pusing akan hal itu.
"Lo lupa?"
Kinara mengernyit, ia menatap baskara dengan alis terangkat bingung. "Tentang?"
"Hadiah ulang tahun dari lo."
"Oooh iya! Taun lalu gue kasih lo kemeja ya? Gila lupa banget." Kinara segera memasang wajah kaget, pura-pura lupa.
Baskara menarik tubuhnya yang bersandar pada tembok, ia tempelkan punggung tangannya di dahi Kinara.
"Ulang tahun gue bulan lalu."
Jleb. Jawaban yang singkat, padat, dan jelas itu membuat Kinara gelagapan. Menjadi sok tahu memang tidak akan pernah berakhir baik.
"Lo ngapain di sini?" Gadis itu segera membelokan topik, ia mengalihkan tatapannya ke arah lain, intinya menghindari tatapan tajam Baskara.
Baskara berjalan di samping Kinara, menarik tangannya dan menunggu taksi di pinggir jalan. Kinara memperhatikan tangannya yang berada pada genggaman Baskara, anak laki-laki itu memegangnya benar-benar erat.
Kinara mendengus, sedikit tidak terima akan fakta bahwa Baskara adalah adik Kinari yang secara tidak langsung juga menjadi adiknya, jika bukan maka sudah ia jadikan kandidat terkuat untuk jadi calon pacar.
"Lo nggak di apa-apain kan tadi?" laki-laki itu malah balik bertanya.
"Di apa-apain sama siapa?"
"Jangan pura-pura bego deh, Kak," tegur Baskara kesal.
"Tapi...."
"Tapi apa?"
"Gue emang bego," ujar Kinara sambil terkekeh. Ia masuk ke dalam taksi diikuti Baskara, satu tangan cowok itu berada di atasnya untuk menjaga Kinara agar tidak terbentur.
"Bilang sama gue kalo mereka macem-macem."
"Mereka itu siapa sih, Bas?" Kinara mulai penasaran. Taksi melaju pelan meninggalkan area sekolah. Kinara menyela Baskara sesaat sebelum cowok itu menyebutkan alamat rumah mereka.
"Grand City, Pak."
"Ngapain ke Grand City?"
"Mau beli sesuatu."
"Mau beli apa? Yang ada lo jadi tumbal di sana."
"Apaan sih lo, serem banget!"
Baskara membuka ponselnya, mencari sesuatu dalam benda pipih itu. "Makannya jangan belajar terus!" ujarnya sambil menunjukan berita tentang pusat perbelanjaan yang telah ditutup sejak tahun lalu karena terjadi kasus pembunuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Me in The Sky
Roman pour AdolescentsApa jadinya jika kalian terjebak di dunia yang asing? Bukan. Ini bukan mars ataupun pluto. Tanah ini masih milik bumi. Namun, badan ini bukan milik Kinara. Wajahnya sangat mirip, bentuk tubuhnya, cara berjalan, bahkan password ponselnya. Tapi se...