06. Insecurities

271 36 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Jisung menggigit bibirnya gelisah. Genggaman tangannya dengan Hyunjin semakin mengerat. Ia bisa rasakan tangan Hyunjin yang mulai basah karena keringat, karena dirinya pun sama. Ia memandang canggung ruang keluarga rumah orangtuanya yang penuh sesak dengan saudara-saudara nya.

Sungguh ia benci situasi ini sekarang. Andai ibu nya memberi tau soal pertemuan ini adalah untuk merayakan kehamilan pertama kakak iparnya, sudah dipastikan Jisung dan Hyunjin tidak akan ada disini.

"Ya ampun, Seungwoo beruntung banget deh, kerjaannya bagus, istrinya cantik, gak kayak adeknya tuh, kerjaan gak jelas, nikahnya sama laki-laki pula"

Jisung meringis mendengar bisikan yang tak bisa dibilang seperti bisikan karena cukup keras untuk dia dengar. Ia melirik Hyunjin disebelahnya yang juga nampak canggung dan melirik kearahnya. Jisung yakin Hyunjin juga mendengar sindiran dari saudara-saudara ibu nya.

"Kak, kita ke taman belakang aja yuk" bisik Jisung. Hyunjin memandang penuh kearahnya sekarang, bola matanya tampak menelisik sekitar sesaat, kemudian menatap Jisung kembali.

"Kamu yakin? Kak Younghyun belum dateng loh"

Jisung mengerucutkan bibirnya kesal. Menghela nafas keras dan kembali menatap lurus ke depan. Kakak keduanya itu kapan sampainya sih? Jisung benar-benar sudah gerah berada diantara keluarganya. Matanya menelisik mencari sang ibu yang tak nampak eksistensinya. Yang ada hanya ayahnya yang tengah asik berbincang dengan salah satu pamannya.

Jisung makin mencebikkan bibirnya kesal. Mengundang kekehan pelan dari Hyunjin. Tangannya terangkat untuk mengusak surai halus milik Jisung, yang membawa tatapan mata Jisung tertangkap netranya.

"Kamu lucu banget sih sayang" bisik Hyunjin. Jisung mengerjap pelan, rona kemerahan mulai menjalar di pipi dan telinganya.

"A-apaan sih kak" Jisung langsung memutuskan tatapan nya dengan Hyunjin, menghindari netra malam milik Hyunjin yang menjadi favoritnya selama ini, selain harum tubuhnya tentu saja.

"Younghyun pulang!"

Tepat saat Jisung mengalihkan pandangannya, ternyata kakak keduanya itu sudah ada di ruang keluarga. Dengan tangan penuh kantung belanjaan, yang Jisung tebak sebagai buah tangan dari Kanada, tempat kakaknya itu bekerja sekarang.

Diantara dua kakaknya, Han Younghyun memang yang paling sukses. Bekerja di luar negeri, bisnis dimana-mana, dan tentu saja uang dan aset yang melimpah. Satu yang kurang. Younghyun belum punya pendamping. Tapi itu tak jadi masalah, perempuan pasti mengantri untuk menjadi istri kakaknya itu, pikir Jisung.

Sedangkan kakak pertamanya, Han Seungwoo adalah seorang jaksa yang diakui kehebatannya. Kasus-kasus yang ditangani Seungwoo adalah kasus-kasus hebat yang Jisung sendiri tidak mengerti dan tak mau mengerti.

Dan Han Jisung. Anak bungsu dari tiga bersaudara itu hanya lulusan universitas negeri dengan jurusan komposisi musik di Seoul, yang sekarang malah bekerja di restoran. Meski sebenarnya kemampuan Jisung itu hebat, tapi apalah daya dibanding kakak-kakaknya yang sangat sukses itu.

[hiatus] everything i wanted // hyunsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang