03. 'Suami'

293 46 2
                                    

Kak Hyunjin❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kak Hyunjin

|Aku udah pulang nih
|Kamu masih direstoran?
|Aku jemput ya

Jisung menatap nanar chat dari Hyunjin yang baru sempat ia periksa. Chat itu sudah berumur setengah jam, pekerjaan nya di restoran baru selesai. Perjalanan dari kantor Hyunjin menuju restoran nya terbilang cukup jauh, hampir 40 menit. Jisung tak tega, pasti Hyunjin lelah.

"Sung, gak balik?"

Jisung mendongak, mendapati Bomin yang sudah menggendong tas dipunggung dan hendak keluar dari pintu. Sudah siap untuk pulang. Mereka berdua adalah orang terakhir di dalam restoran sederhana ini.

"Suami gue lagi jemput"

Bomin tampak mengatup bibir. Meski hubungannya dengan Hyunjin bukan sebuah rahasia lagi dikalangan karyawan dan manajer restoran, tapi sepertinya mereka belum terbiasa dengan fakta bahwa Jisung punya suami, bukan istri.

"Um...kalau gitu gue duluan" kata Bomin setelah terdiam cukup lama.

"Hati-hati" kata Jisung sambil melambaikan tangan, yang hanya ditanggapi anggukan.

Setelah kepergian Bomin, Jisung cuma bisa bolak-balik melihat ponsel. Sudah delapan menit, tapi Hyunjin belum juga datang.

Jisung berniat untuk keluar dari restoran, menunggu Hyunjin diluar saja pikirnya. Tapi tepat setelah beberapa detik pikiran tersebut melesat, suami nya sudah berdiri di depan pintu kaca restoran. Melambai kecil kearahnya.

Jisung langsung tegak, membuka pintu restoran, mengunci pintunya dan langsung menghambur ke pelukan Hyunjin. Padahal mereka cuma berpisah beberapa jam, tapi Jisung selalu rindu dengan Hyunjin. Hm bucin.

"Gemesnya suamiku, kangen ya?" tawa Hyunjin sambil membalas pelukan Jisung. Menggoyangkan badan mungil itu ke kanan dan kiri.

Jisung mendongak, mengangguk seadanya. Mengundang kekehan gemas lainnya dari mulut Hyunjin. Keduanya kemudian mulai berjalan beriringan menuju halte, dengan tangan tertaut ditengah dinginnya udara Seoul yang mulai mendingin.

"Padahal kakak gak harus jemput aku" lirih Jisung sambil mendongak menatap Hyunjin dari samping.

Lihatlah, Hyunjin terlihat sangat lelah dari samping sini. Jisung mengangkat tangannya yang bebas. Merapikan helaian rambut hitam Hyunjin yang sedikit berantakan hingga keduanya harus menghentikan langkah dan berdiri berhadapan lagi.

"Gak masalah Ji, sekali-sekali doang kan" suara Hyunjin juga ikut melirih, tapi senyuman tulus ia sematkan di wajah tampannya.

"Tapi kakak pasti capek," kali ini Jisung berbisik, bergerak mendekat ke Hyunjin. melingkarkan lengannya dipinggang, kepalanya harus mendongak karena tinggi badan suaminya.

Kecupan singkat Hyunjin bubuhkan diujung hidung Jisung. Kedua tangannya ia usakkan pada pipi yang gembil. Suami tupai nya ini memang manis sekali saat sedang manja seperti ini. Jantung Hyunjin lemah rasanya.

"Jangan gemes-gemes sayang, kakak gak tahan" Hyunjin ikut berbisik. Niatnya sih ingin menggoda Jisung.

Jisung awalnya gak mengerti maksud 'gak tahan' Hyunjin. Tapi elusan tangan Hyunjin yang awalnya di pipi beralih menjadi rematan kecil dipinggang membawa aliran darah berkumpul ditelinga Jisung. Sial, ia baru paham maksud suami nya sekarang.

"Ih kakak mesum!" lalu ia bergerak melepaskan diri dari Hyunjin. Berlari kecil kearah halte yang tinggal beberapa langkah.

Hyunjin langsung mengikuti suami kecilnya yang tampak salah tingkah. Ia tertawa, Jisung menggemaskan sekali.

"Jangan deket-deket aku!" seru Jisung saat Hyunjin mengambil tempat duduk disampingnya. Tapi Hwang Hyunjin yang tengah gemas itu mana bisa jauh-jauh dari Jisung.

"Kok mesum sih? Maksud aku tuh kan gak tahan pengen gigit pipi kamu sayang. Kamu kali mikirnya yang aneh-aneh"

Jisung mengerucutkan bibirnya kesal. Dia tau bukan itu maksud Hyunjin. Suami nya itu memang senang sekali menggodanya.

"Terserah kakak aja, pokoknya gak ada cium malem ini. Aku sebel"

"Ih kok gitu sih sayang~"

Hyunjin kemudian memeluk Jisung dari samping. Mendapat pemberontakan dari yang lebih muda hingga yang lebih tua malah menggelitiki pinggangnya.

Tawa merekah di wajah keduanya. Sekali lagi, hari yang sempurna berakhir.

Meski di mata dunia mereka tampak cacat, tapi dunia juga tak bisa bohong.

Kebahagiaan mereka tampak sempurna.

《everything i wanted》

Hai dabel up nih, cek chapter sebelumnya yea.

bosenin ya?

Vote nya qaqa

[hiatus] everything i wanted // hyunsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang