07. Adopsi?

207 32 5
                                    

Jisung terbangun tepat di pukul enam pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jisung terbangun tepat di pukul enam pagi. Ia menyerngit saat melihat jam di ponselnya, soalnya biasanya dia bangun lebih cepat dua jam.

Meregangkan tubuh yang terasa kaku, ia tersenyum saat mendapati Hyunjin masih bergelung begitu lucunya dibawah selimut. Setelah deep talk, ia dan Hyunjin tidur berpelukan semalaman. Mengelus rambut yang lebih tua, Jisung memutuskan untuk beranjak dari tempat ternyaman bagi banyak orang itu menuju dapur. Ia berpikir untuk membuat sarapan untuk anggota keluarga nya.

Tetapi langkah kaki nya terhenti saat mendapati Eunbi, kakak ipar nya ternyata sudah ada di dapur. Dengan langkah canggung, Jisung menghampiri istri kakak nya yang tengah asik memotong-motong sesuatu.

"Em... selamat pagi Kak Eunbi"

Wanita muda itu sedikit tersentak kaget, tapi ekspresi itu berubah menjadi senyuman tak lama kemudian.

"Oh! Selamat pagi juga Jisung"

Jisung hanya bisa mengusap tengkuk nya canggung sambil tersenyum kecil. Ia benar-benar terlalu canggung dengan Eunbi. Dia hanya pernah berinteraksi dengan istri kakak nya itu dua kali, saat pernikahan dan pagi ini.

"Kakak mau memasak sesuatu?" tanya Jisung, berusaha mengusir kecanggungan diantara keduanya.

Wanita cantik itu kemudian mengangguk sambil melanjutkan memotong daun bawang yang sempat tertunda.

"Kakak mau masak kimchi bokkeumbab, Jisung suka?"Jisung mengangguk, mencuci tangannya dan kemudian mengambil pisau lain. Membantu sang kakak ipar memotong-motong kimchi.

Keduanya berkegiatan dalam hening. Begitu terus hingga Eunbi melirik sesekali kearah adik iparnya yang nampak menggemaskan di balutan kaus putih kebesaran dan celana training panjang. Eunbi tersenyum kecil. Seungwoo sering bercerita soal Jisung pada nya. Mulai dari hal-hal kecil, tentang betapa menggemaskannya Jisung, juga keinginan Seungwoo untuk lebih dekat dengan adik kecilnya itu.

"Sayang"

Eunbi dan Jisung serempak menoleh karena panggilan lirih itu. yang mendapat tatapan tiba-tiba dari kedua orang beda gender itu tersenyum kikuk, kemudian membungkuk kecil untuk Eunbi.

"Selamat pagi kakak ipar"

"Ah iya, selamat pagi juga Hyunjin"

Hyunjin kemudian dengan canggung mendekati Jisung yang tersenyum kecil padanya. lelaki manis itu sedang mengelap tangannya setelah mencuci piring.

"Kakak mau kopi atau susu?" tanya Jisung.

"Susu aja"

Jisung kemudian menuju kulkas. Mengambil karton susu dan dua gelas untuknya dan Hyunjin. Tapi Jisung teringat akan eksistensi Eunbi disana yang masih mengaduk nasi. Jisung teringat perkataan orangtuanya ke Eunbi untuk sering mengonsumsi susu ibu hamil. Gerakan nya sontak terhenti.

"Kak Eunbi mau dibuatin susu gak? Kakak harus minum susu ibu hamil kan?"

Eunbi mematikan kompor, berbalik menatap Jisung sambil menggeleng pelan.

"Gak perlu repot-repot Jisung, kakak bisa bikin sendiri"

Jisung hanya tersenyum kecil, kemudian tubuhnya bergerak untuk mengambil toples susu ibu hamil (yang ditunjukkan ibu nya semalam) dan termos berisi air panas.

Eunbi perhatikan kegiatan Jisung itu dengan seksama. Jisung dan Hyunjin tampak antusias membuat, padahal itu hanya susu. Bahkan kedua anak adam itu asik bercanda. Mereka tampak bahagia sekali.

"Kalian berdua punya rencana buat punya anak?"

Satu pertanyaan dari Eunbi itu mampu hentikan tawa dari wajah Hyunjin dan Jisung. Keduanya saling berpandangan sejenak, beralih ke Eunbi yang tampak salah tingkah, kemudian menghela nafas hampir bersamaan.

"Maaf, aku gak bermaksud buat kalian tersinggung"

"Ah gak masalah kakak ipar" lirihan pelan dari Hyunjin itu sanggup buat Eunbi semakin merasa bersalah.

Merutuki diri sendiri yang tak bisa menahan diri untuk bertanya soal anak. Pada pasangan yang jelas-jelas salah satu nya tak akan bisa mengandung seperti nya.

"Maksudku, kalian bisa adopsi anak, umur kalian kan sudah cukup"

Eunbi kembali rutuki diri nya, ingin menepuk bibir sendiri karena seperti nya pernyataan nya barusan terlalu lancang.

Sedangkan Hyunjin dan Jisung hanya diam, saling berpandangan satu sama lain. Keduanya belum pernah bahas soal anak sebelumnya. Hidup berdua saja sudah cukup, meski mereka memang punya opsi untuk mengadopsi anak, mengingat Jisung tak akan bisa mengandung.

Adopsi anak ya?

Sepertinya itu bukan ide yang buruk.

《everything i wanted》

haii! maaf banget ya aku baru bisa update sekarang. belakangan ini aku ga ada mood nulis, dan ini satu²nya draft yang aku punya, jadi yah, aku publish aja dan gatau deh, menurutku ini hasilnya kurang memuaskan:"

oh, h-4 pengumuman utbk. buat kalian yang sama kayak aku, semoga kita semua lulus yaaaa hehe.

Lots of Love
Hara

[hiatus] everything i wanted // hyunsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang