04. Tentang Hyunjin

260 41 6
                                    

Buat Jisung, Hyunjin itu adalah sumber kebahagiaan yang Jisung gak pernah duga bakal ada dihidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat Jisung, Hyunjin itu adalah sumber kebahagiaan yang Jisung gak pernah duga bakal ada dihidupnya.

Jisung mengenal Hyunjin waktu duduk dibangku kuliah. Ia ingat dengan jelas perkenalan pertamanya dengan Hyunjin.

Hari itu hari Sabtu. Waktu kampusnya lagi adain semacam pameran buat UKM.

Ketua UKM Jisung waktu itu nunjuk dia buat tampil dipanggung. Jadi mau gak mau Jisung tunjukin kebolehannya main gitar sambil nyanyi lagu ciptaannya sendiri.

Diantara ribuan orang yang nonton, Jisung bisa simpulin cuma Hyunjin yang paling antusias waktu Jisung nyanyi.

Cuma Hyunjin yang natap dia sedalam itu.

Jisung bisa rasain, padahal dia gak tau siapa cowok itu waktu itu.

"Hai, boleh kenalan?"

Jisung ingat wajah Hyunjin yang ketara banget gugup nya pas nyamperin dia dibelakang panggung sambil ulurin tangan. Rambut Hyunjin waktu itu disemir warna coklat, sama kayak rambut dia.

Jisung ikut ulurin tangan, senyum ke Hyunjin biar gak canggung.

"Han Jisung, Departement of Composition, kamu?"

"Hwang Hyunjin, Management"

Perkenalan singkat itu buat dia dan Hyunjin secara gak sadar terikat. Mereka terus-terusan ketemu, ngobrol, main bareng, makan bareng. Pokoknya banyak hal menyenangkan Jisung lalui dengan Hyunjin.

Cuma Hyunjin yang perhatiin dia segitunya.

Cuma Hyunjin yang gak pernah anggap dia beda.

Suatu saat, Jisung sadar. Ia suka Hyunjin. Suka saat Hyunjin rela menjemputnya ke kelas. Suka saat Hyunjin mengajaknya nongkrong di kafe. Suka saat Hyunjin menelpon nya di malam hari cuma untuk minta ditemani ngerjain tugas. Suka saat Hyunjin rapiin rambutnya sebelum Jisung harus masuk ke kelas.

Jisung sadar, ia ingin bersama Hyunjin.

Ia mulai membayangkan saat pulang kerumah akan mendapati Hyunjin yang duduk di sofa sambil nonton tv, atau sedang memasak makanan di dapur. Atau saat bangun pagi, ia lihat Hyunjin disampingnya, terlelap begitu lucu dengan lengan yang melingkar ditubuh mungilnya.

Jisung hampir gila saat itu. Tergila-gila pada Hyunjin.

Beberapa bulan setelah dia lulus dari kampus nya, ia mendapati Hyunjin di depan pintu apartemen kecil miliknya. Membawa sebuket bunga daisy kesukaannya dan mengajaknya menikah. Mengikat Jisung, ke hubungan yang sangat serius. Ke hubungan yang sangat tabu di masyarakat. Tapi ia sudah cukup gila untuk peduli soal itu. Biarkanlah orang-orang menganggapnya aneh, dia cinta Hyunjin. Dan hanya mau Hyunjin.

Jisung menyesal? Gak pernah.

Ia bahagia. Sungguh. Hidupnya sungguh sangat sempurna sekarang.

Sudah sepuluh menit ia memandangi wajah Hyunjin terlelap disampingnya.

Sudah setahun lebih empat bulan ia melihat pemandangan yang sama setiap hari nya. Dan Hyunjin adalah salah satu dari sekian banyak hal yang membuat harinya terasa sempurna setiap hari.

"Good morning, baby"

Jisung terkekeh pelan saat suara serak Hyunjin menyapa gendang telinganya. Yang lebih tua masih asik memejamkan mata. Jisung membawa tangannya untuk mengelus surai hitam milik Hyunjin yang mulai memanjang. Kemudian mendaratkan kecupan di ujung hidung suaminya.

"Kakak hari ini libur kan?" Hyunjin mengangguk pelan, kemudian mengecupi wajah Jisung hingga empunya terkikik geli.

"Kamu kerja hari ini?" Hyunjin udah buka mata. Menatap mata bulat Jisung yang mengerjap. Gemas, ia mengecup ranum Jisung yang merekah. Yang dia dapatin malah cubit-cubitan protes dari Jisung.

"Ish, suka banget cium-cium"

"Ya bagus dong, emang kamu mau aku cium orang lain?"

Lagi. Hyunjin malah dicubit sama Jisung. Suami mungilnya ini suka banget cubit-cubit.

"Ji, hari ini gak usah kerja ya? Aku pengen cuddle sama kamu seharian diatas kasur"

Hyunjin menduselkan kepalanya di dada Jisung. Memeluk pinggang Jisung semakin erat. Dia bisa rasain pucuk kepalanya dikecup Jisung.

"Tapi kalau aku gak kerja, kita gak bisa makan enak loh bulan ini" kata Jisung pelan.

Hyunjin mendongak. Mengerucutkan bibir nya tak terima.

"Gapapa, liburnya sehari doang. Ya?"

Jisung cuma bisa mendesah pasrah. Kalau Hyunjin sudah membujuk seperti ini, gak ada pilihan lain selain mengiyakan. Suaminya ini keras kepala soalnya.

"Iya deh, entar aku izin ke Kak Changbin" Hyunjin bersorak girang. Kemudian mencium bibir Jisung antusias hingga yang lebih muda menepuk bahu nya karena kehabisan nafas.

"I love you baby squirrel"

Yah bahagia Jisung itu sederhana.

《everything i wanted》

Hai! akhirnya aku update lagi wkwk.

anyway, itu nama jurusannya jisung aku ambil dari korea national university of arts. salah satu jurusan dari bachelor of music. tapi kampus hyunjin sama jisung bukan k'arts sih:" mana ada jurusan management di kampus seni wkwk.

komen sama vote dong, aku butuh feedback nih dari kalian. thankyouu

[hiatus] everything i wanted // hyunsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang