Jevano baru saja keluar dari ruang rapatnya bersama rendy.
"Gimana persiapan lu?" Tanya jevano.
"Lancar ko udah siap semua" jawab rendy.
"Bagus deh, lu ga mau ambil cuti? Biar lu istirahat sekalian persiapan sebelum nikah"
"Emang boleh?"
"Ya boleh, ngapain juga gua larang"
"Tumben baik"
"Gua selalu baik ya, lu aja ga pernah sadar"
"Haha bercanda jev"
"Besok gausah masuk"
"Iya siap, eh tapi kalo lu gua lepas sendiri ga bakal aneh aneh kan?"
"Ya ngga lah, tenang aja gua bukan anak kecil"
"Kali aja kan kaya waktu itu"
"Hahaha ngga, ga bakal"
Singkat cerita ya 3 tahun lalu, seminggu setelah aryn pergi jevano baru tau.
Setelah nya jevano malah mabora ga karuan gara gara kepikiran aryn. Untung nya ada rendy yang jagain jevano.
Sekacau itu jevano ditinggal aryn.
"Nanti lu dateng kan pas gua nikah?"
"Dateng lah yakali ga dateng"
"Bawa gandengan kan?"
"Menghina banget, gua kan jomblo ren"
"Ajak aryn, tadi gua dapet kabar dari vanya katanya dia mau balik bentar lagi belom tau si kapan nya"
"Menurut lu dia bakal mau?"
"Gatau sih, coba aja dulu"
"Ngga deh, masih ngerasa bersalah banget gua"
"Hmm iyaiya ngerti gua"
🐰🐰🐰🐰
"Buna una mau mam" luna ngerengek minta makan.
"Mau mam apa sayang?"
"Apa aja buna"
"Iyaudah tunggu buna masakin dulu ya"
Vanya masak makanan buat luna anak kesayangannya.
"Ayah pulang" ucap daffa yang baru aja sampe dari kantor nya.
"Ayah!" Luna excited nyambut kepulangan ayah tercinta.
"Hai anak ayah" daffa langsung gendong luna.
Daffa ngeliat vanya di dapur langsung nyamperin.
"Hai" daffa nyium pipi vanya.
"Ko tumben cepet pulang?"
"Udah selesai kerjaannya"
"Hmm, mandi dulu sana atau mau disiapin air nya?"
"Gausah aku aja, kamu lanjut masak aja"
"Iya iya"
"Luna turun dulu ya ayah mandi dulu" daffa menurunkan luna dari gendongannya.
"Iya ayah, cepet ya"
"Iya sayang" daffa nyium kepala luna.
Setelahnya daffa mandi, vanya menyiapkan makanan.
"Enak ga mam nya?" Tanya vanya ke luna.
"Enak dong buna"
"Mam yang banyak ya sayang"
"Iya buna" jawab luna dengan cengirannya.
"Anak ayah mam ya" daffa baru selesai mandi gitu.
"Iya ayah"
Daffa duduk samping luna, vanya lanjut menyuapkan luna makanannya.
"Yang" panggil vanya.
"Iya kenapa ?"
"Tadi aryn ngabarin mau balik , belom tau sih kapan"
"Oh.. bagus deh kelamaan di sana ga balik balik dia"
"Nanti kita jemput ya"
"Iya sayang"
"Kamu ga makan?"
"Nanti aja sama kamu bareng"
"Iya deh"
Setelah luna selesai makan daffa sama vanya nemenin luna buat main bareng.
"Ayah" panggil luna.
"Kenapa anak ayah?"
"Una kesepian"
"Loh kan ada ayah sama buna" jawab vanya.
"Una mau punya adek buna"
Daffa melirik vanya, (suatu kesempatan batin daffa 🌚🌚🌚)
"Nanti aja ya, kan masih bisa ditemenin sama ayah buna terus nanti juga onty aryn kan pulang" jelas vanya.
"Yah bunaaa..." Luna manyun.
"Iyaiya jangan ngambek ya anak ayah nanti ayah kasih adek" rayu daffa ke luna.
Vanya malah nyubit pinggang daffa.
"Aaw! Sakit" ringis daffa
"Ayah kenapa?" Tanya luna.
"Itu ada semut gigit badan ayah" jawab vanya.
Luna cuma ngangguk polos.
"Kamu jangan macem macem ah!" Bisik vanya ke daffa.
"Kasian tau luna kesepian"
"Masih kecil luna nya!"
"Gapapa yang, nambah satu lagi ya"
"Hmm"
"Yess! Nanti malem ya yang" doy kegirangan.
"Ga! Aku masih ada tamu!"
"Yaaahhhh!!!!!"
Daffa kecewaa...