(02 : Alergi)

735 78 4
                                    

"Teman-teman ... " panggil Sinb sambil menatap lurus ke depan. "Aku ... mengapa aku seperti itu? Tadi sore aku tidak mengenali Sowon-eonie, Yerin-eonie bagiku orang asing, Eunha-eonie siapa? Yuju-eonie mengapa menangis? Dan Umji, mengapa aku tidak mengenalimu?"

Hening ...

"Aakkkkkhhhhh!" Sinb menjambak rambutnya saat kepalanya terasa sakit. "Kepalaku sakith ... " rintihnya.

*****
" hei Sinb -yya, gwencana?" Pekik panik Sowon melihat sinb merintih menahan sakit.

"H-hei jangan bercanda Hwang. Ada apa denganmu?" Yerin pun juga semakin bingung.

Suasana kian menegang saat sinb hanya diam.

" Eonnie ..." Lirih sinb

" Eoh? Ada apa? Kau sakit? Sebentar akan aku hubungi Manager Oppa eoh?" Sowon panik lalu ingin pergi menelfon manager mereka jika saja Sinb tidak menahan lengan leader sekaligus eonnie tertua mereka itu.

" Ani ..., Aku tak apa. Bisakah aku istirahat? Kepalaku sedikit sakit." Pinta Sinb sembari sekali kali meringis

" Tapi ka-" ucapan Sowon terpotong karna Sinb kembali berucap

" Gwencanayo ..., Sungguh aku tak apa. Aku hanya kelelahan. Percaya padaku eoh?" Sinb tersenyum samar

Sowon menghela nafas. Ia tau bagaimana watak gadis ini. Gadis keras kepala yang sebisa mungkin tidak membuat kekhawatiran untuk mereka semua. Gadis keras kepala yang berlagak kuat padahal yang sebenarnya adalah hanya gadis kecil yang rapuh.

Baiklah, sowon mengalah untuk saat ini. Ia mencoba menghargai keputusan sinb. Meski tidak bisa dipungkiri rasa khawatir yang menyeruak menghampiri pikiran dan hatinya.

" Baiklah, untuk saat ini istirahatlah. Aku akan menghubungi manager dan agensi agar mengosongkan jadwalmu beberapa hari ini. Istirahatlah,jika nanti masih terasa sakit kau harus melakukan pemeriksaan. Aku tidak main main Hwang eunbi" tegas Sowon

"Tap-"Sinb hendak protes

" Jika kau masih tidak menerima keputusan ku. Jangan harap aku akan bungkam kepada eomonim dan abeonim. kurasa tidak ada pilihan lain Hwang." Seketika mendengar nama kedua orang tua nya Sinb sudah tidak memiliki nyali untuk membantah ucapan Sowon kali ini. Ia hanya pasrah jika harus berdiam diri di dorm beberapa hari ini.

" Yerin-ah, antarkan anak nakal ini ke kamar nya eoh?" Sowon

" Baiklah eon" entah apa yang dilakukan Yerin hingga ia malah berjongkok di depan Sinb.

" E-eonnie, kenapa kau berjongkok seperti itu?" Sinb bingung

" Aishh ... Dasar bodoh. Naiklah, akan susah jika aku memapahmu. Kau berjalan seperti siput, bodoh. Akan lebih cepat jika kugendong. Atau kau mau aku gendong depan Hem?" Yerin

"A-aniya!! Aku tidak mau kau menggendongku depan!! Menjijikan!!" Sinb bergidik ngeri

" Aish ... mangkanya cepatlah naik." Yerin

" Ishh iya ini juga naik" terpaksa sinb pun naik ke punggung eonnie kedua nya itu.

" Apakah tidak berat?" Sinb

" Berat apanya, kau kulempar ke Sungai Han juga kuat hehe" Yerin

Perlahan Yerin pun menggendong Sinb menuju kamar.

Sesampainya di kamar Sinb, Yerin pun perlahan menurunkan dan merebahkan badan Sinb ke kasur QueenSize tak lupa memasangkan selimut hingga sebatas dada gadis Hwang itu.

Bring Back My MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang