(07 : Hilang)

941 106 25
                                    

Akibat jadwal yang padat, baik manajer ataupun anggota tidak ada yang menyadari kepergian Sinb. Mereka sudah hampir sampai dorm, sedang gadis itu tak terlihat di dalam mobil maknae line. Sampai ...

"Sinb kau bekerja keras hari ini, terima kasih untuk kerjas kerasmu!" seru Manajer-oppa yang sedang menyetir.

Terdengar kekehan gemas dari Sang manajer, dia yakin Sinb pasti sudah tidur sekarang, bersama dua anggota lainnya. Mobil van itu terparkir dengan rapih pada tempatnya, Sang manajer lantas berbalik untuk membangunkan tiga gadis dalam mobil.

"Yuju, Umji"

Eungghhhhhh!

Para gadis itu sudah terbiasa dibangunkan apabila sampai di area parkiran dorm. Dan, suara Sang manajer yang pelan pun bisa membuat mereka bangun. Tapi ...

"Yuju, Umji!"

"Iya, kami sudah bangun" ujar Yuju, ia menggeliat.

"Sinb di mana?"

"Dia ada di belakang, dia tadi—Sinb hilang?!"

Seketika suasana menjadi gaduh, dua gadis itu mengecek keadaan belakang mobil. Benar-benar mengejutkan, Sinb hilang tanpa ada yang menyadari hal itu.

"Ayo kembali!" pinta Yuju karena cemas.

Manajer jelas ikut cemas, karena salah satu artisnya dalam bahaya. Sinb, tidak seperti manusia biasanya, ada hal yang membuat dia harus diistimewakan di sini.

Mobil mereka berpapasan dengan van Eonie-deul, lantas saja Sang manajer memberitahukan perihal kabar buruk tersebut. Meninggalkan parkiran asrama, mereka langsung kembali ke tempat acara untuk mencari keberadaan Sinb.

Suasana semakin panik, ketika staf yang dihubungi mengatakan Sinb tidak ada di tempat terakhir mereka datang.

.
.
.

"Huh, apa aku hidup sebatang kara?"

Sinb ...

Gadis itu berjalan-jalan di sekitaran jalan, dia tidak tahu saja bahwa dirinya seorang idol. Mungkin ... penyakitnya sedang kambuh, sampai membuat dia tak takut akan penggemar yang nakal.

Berjalan dengan langkah yang gontai, Sinb menikmati udara malam sambil sesekali menutup matanya. Dia ... benar-benar sedang dalam posisi tidak ingat apapun sekarang.

"Ini tempat apa? Kenapa begitu indah, apa aku bisa menikmati tempat seindah ini dengan seseorang? Atau ... aku memang sebatang kara?"

Memilih untuk duduk di halte bus yang kosong, Sinb menyatukan kedua tangannya dan kemudian menghangatkan diri. Cuaca dingin, tapi dia hanya mengenakan mantel saja.

Acho!

Acho!

Sinb mengusap hidungnya yang gatal selepas bersin-bersin. Dia sedikit tak cocok dengan musim dingin, makanya hidungnya mudah terpengaruh dan berakhir dengan bersin.

"Aku di mana, sih?!" Sinb mengomel, menendang angin karena merasa begitu kesal.

Tidak ada rasa takut pada diri Sinb, karena gadis itu sekarang seolah dalam keadaan tenang. Jelas tenang, dia melupakan jati dirinya sebagai idol kenamaan yang harus siap siaga dengan segala komentar dari netizen.

Duar!

Tak lama hujan turun, menambah rasa dingin saja bagi Sinb. Gadis itu meringkuk di atas bangku, tak tahu harus berbuat apa selain diam dan sesekali menghangatkan diri dengan cara sederhana.

"Aku siapa? Oh ayolah, beritahu aku siapa namaku ... " mohon Sinb.

Dua mobil van menepi di depan halte, Sinb sekarang sedang dalam posisi tidak ingat apa-apa. Rasa parno pada penculik, membuat Sinb berpikir bahwa mobil van tersebut adalah para penculik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bring Back My MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang