(06 : You Are Not Alone)

588 77 5
                                    

Malam sudah tiba. Suara bising dimanapun sudah tak terdengar menandakan malam yang sudah berlanjut ke fase tengah malam. Namun berbeda dengan Sinb, gadis berumur 23 usia Korea itu masih belum terlelap bahkan saat jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi ini. Entah apa yang terjadi, ia seakan lupa apa itu namanya tidur.

Menghembuskan nafas kasar, ia memilih pergi menuju balkon. Setidaknya, mungkin setelah menghirup udara segar dari luar ia akan mengantuk. Dihirupnya udara dingin malam hari itu. Angin malam yang berhembus menerpa wajah cantiknya bahkan tak dihiraukan olehnya. Ia mendongak, menatap Lamat bintang bintang di angkasa.

" Banyak orang berkata bintang mempunyai cahayanya sendiri. Tapi yang sebenarnya terjadi adalah bintang hanya bersinar karna cahaya bulan. Bintang tak pernah lupa bagaimana cara bulan membantunya memberikan cahaya kepadanya. Begitula denganku, aku hanya bintang yang bersinar karna fansku. Aku berterima kasih untuk itu." Gumam Sinb tersenyum kecut

" Bintang akan meredup jika tidak ada bulan. Namun, bulan tak akan redup hanya karna tak ada bintang. Aku harap buddy pun akan tetap bersinar walaupun tanpa adanya diriku." Bisik Sinb kepada angkasa

" Jadi tuhan, bisakah aku memohon satu hal kepadamu? Satu saja,aku berjanji. Biarkan bintang bintang lain tetap berada disisi bulanku. Biarkan para eonnie ku tetap bersama Buddy. Aku akan senang melihatnya. Walaupun aku hanya bisa melihatnya nanti di langit bersamamu. Jangan biarkan bintang bintang lain meredup. " Gumam Sinb tetap menatap langit

" Sekarang aku menerima kehendak mu. Baiklah, jika memang itu keputusan mu. Aku, Esther-mu akan segera menemuimu. Namun sebelum itu, bisakah beri aku sedikit waktu untuk bersama orang orang tersayang ku? Setelah itu, tak apa kau memanggilku." Menggenggam erat pembatas balkon, Sinb berucap.

Dirasa udara dingin yang menerpa semakin kencang, Sinb memutuskan kembali kedalam kamarnya.

.
.
.
.

~~~
Mencoba untuk tidur sedari tadi tak dapat dilakukan oleh Sinb. Ia tidak bisa tidur barang sejenak sekalipun. Ada apa ini?

Merasa muak dengan ini, Sinb pun memutuskan untuk pergi menuju dapur. Tak ada pilihan lain selain meminum obat tidur saat ini. Memang, terkadang di kotak p3k di dorm mereka terdapat obat itu. Dan itu disimpan di dapur.

Mencari dimana obat itu berada, dan setelah menemukan nya ia pun ingin meminum nya namun,

Ia tidak salah dengar bukan? Ada suara petikan gitar yang samar. Urung meminum obat itu, Sinb pun menuju salah satu kamar eonnie nya yang kemungkinan sedang bermain alat musik petik itu. Tidak perlu bingung mencari, karna ia tau hanya satu eonnie nya yang mempunyai gitar itu di dorm ini.

Sampai di depan pintu kamar sang eonnie, Sinb ragu ingin mengetuk atau tidak.

" Yuju eonnie ... Kau sudah tidur?" Bisik Sinb

Tak ada jawaban. Ah, mungkin Sinb salah dengar. Sinb pun memutuskan untuk berbalik dan meninggalkan tempat itu namun

Cklek

" Sinb-ya? " Yuju berdiri di pintu menatap bingung Sinb

" Eoh? Eonnie belum tidur?" Tanya Sinb

" Yak, seharusnya aku yang berucap seperti itu kepadamu. Kau juga kenapa belum tidur eoh?" Tanya yuju

" Hehe ... Aku tidak bisa tidur. Jadi aku mencari obat tidur di dapur. Tapi aku mendengar suara petikan gitar tadi, jadi kupikir itu eonnie. Dan ternyata benar." Jawab Sinb cengengesan.

" Mwo? Kau minum obat tidur? Yak!! Kalau Sowon eonnie tau mungkin kau sudah digantung kau tau?" Yuju tak habis fikir.

" Aku tak punya cara lain aishh" Sinb

Bring Back My MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang