.
.
.
."Bagaimana keadaannya?"
Yuju bangkit dan langsung memeluk Umji, dia menangis di dalam dekapan Umji. Tidak mau melihat Yuju berlarut seorang diri, Sowon, Yerin, dan Eunha lantas memeluk nya.
"Tidak apa-apa, ini bukan kali pertama dia seperti ini." ujar Sowon.
Umji mendorong Yuju. "Kenapa kau membiarkan Sinb seperti ini, Eonie!!"
"U-umji-yya."
"Aku membencimu!" Umji berbalik siap untuk pergi, tetapi lengannya dicekal oleh Sowon.
"Apa itu sifat seorang adik terhadap kakaknya?"
Umji menggeleng. "Sinb ... "
"Kemarilah ... " Sowon menarik Umji ke dalam dekapannya, mengecup puncak kepala Umji yang ia yakini dalam keadaan terkejut.
"Bodoh! Bodoh! Bodoh!" Yuju tiba-tiba saja berteriak histeris sambil memukul-mukul kepalanya frustasi.
"Yuju-yya." Yerin langsung memegang kedua bahu Yuju. "Jangan seperti ini, kumohon."
Eunha? Dia memutuskan untuk duduk di bangku panjang yang ada di sana. Menyaksikan dua orang yang bisa saja menghancurkan hubungan persahabatan mereka.
"Kau mengerti?" tanya Sowon setelah memberikan banyak peringatan kepada Umji.
Umji mengangguk, ia lantas menyeka air matanya dan melihat ke arah Yuju. Yuju? Masih dalam keadaan frustasi, merasa sangat bersalah dengan apa yang telah terjadi.
"Yuju-eonie."
Yuju menoleh dan menatap Umji teduh.
"Maaf."
"Yewon-ah!" Yuju langsung saja berlari dan mendekap Umji, menangis di dalam dekapan Umji adalah sebuah ketenangan bagi dirinya.
Yerin menghembuskan napas lega, dia menengok ke arah Eunha yang tengah duduk dengan sedih. Paham bahwa hubungan Eunha terhadap Sinb adalah sangat dekat! Yerin lantas menghampiri Eunha, siap menenangkan sahabat sejak kecil Sinb itu.
"Eunha-yya."
"Hiks! Hiks ... aku tidak tahu kenapa rasanya menyakitkan." Eunha menangis, memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.
"Hei ... " panggil Sowon.
"Aku takut, Eonie ... " lirih Eunha.
"Dia akan baik-baik saja, Eunha-yya." ucap Sowon menenangkan.
"Kau mengenal si preman itu sudah lama, bukan? Dia kuat, dia bisa menghadapi apapun tanpa terluka." ujar Yerin.
Eunha mengangguk, kemudian mendapatkan sebuah pelukan dari Eonie-deul. Yuju dan Umji? Mereka lantas ikut berhambur, saling menyalurkan kekuatan juga ketenangan. Yakinlah ... Hwang Eunbi akan baik-baik saja.
.
.
."Kalian ... siapa?"
Terkejut?
Sangat!
Keenam gadis itu benar-benar terkejut saat Sinb mempertanyakan siapa mereka. Lagi? Sinb tidak mengingat orang yang selalu ada untuk dirinya sejak debut. Bagaimana mungkin?!
"Hwang Eunbi." panggil Sowon dengan nada lemah lembut.
"Apa itu ... namaku?" tanya Sinb ragu.
"Kumohon ... " Yuju menutup wajahnya yang sudah tidak tahan dengan semua ini.
Yerin mendongak, menahan air mata yang siap meluncur dari kedua pelupuk matanya. Eunha berbalik untuk menghindari kontak dengan Sinb. Umji tertunduk. Hanya Sowon yang berani menatap Sinb, meski dari sorot mata nya Sowon tampak ragu dan takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Back My Memories
FanfictionTuhan ... Kumohon ... Biarkan aku mengingat mereka. Biarkan aku mengenali mereka. Ada banyak pesan dan kata yang ingin kusampaikan kepada mereka. Bisakah? Kau ijinkan aku mengingat mereka untuk selamanya? Jika tidak ... Maka tak apa aku akan membaw...