9

982 216 12
                                    


Pada suatu kesempatan, Junkyu mencoba mengorek informasi tentang peristiwa itu kepada Wendy. Karna tentu saja Junkyu tak akan bermulut lancang menanyakan tentang hal itu kepada Nyonya Irene atau bahkan meminta Pangeran menceritakannya sendiri. Itu sangat tidak mungkin, ia tak seakrab itu dengan pangeran, meskipun pangeran Jed telah berhasil mengorek informasi tentang siapa Junkyu sebenarnya, yahh meski tidak semuanya. Tapi tetap saja itu bukanlah sesuatu yang bisa Junkyu jadikan alasan untuk bercakap-cakap masalah sesensitif itu.

" Tentu saja pangeran Jed sangat menawan semenjak kecil." Pancing Junkyu ketika ia dan Wendy berada di taman, karna saat itu Nyonya Irene tengah tidur siang.

Wendy yang duduk di sebelahnya itu mengangguk.

" Benar sekali. Aku tidak pernah menemukan pemuda setampan pangeran. Seperti putra seorang dewa, dan ya memang, ayahnya, pangeran Willis juga memiliki paras seperti dewa. Dan Putri Irene juga memiliki paras seperti dewi Aphoridite. Parasnya yang elok sepadan dengan wataknya yang baik hati." Wendy tersenyum simpul di ujung kalimatnya.

" Apakah anda yang menjaga Pangeran sedari kecil?"

" Bahkan dari ia bayi."

Junkyu menatap Wendy ragu-ragu. Tapi rasa penasarannya jauh lebih besar.

" Pasti anda sangat sedih ketika kematian Putri Nancy." Ujar Junkyu pelan.

Wendy terkejut dan kini menatapnya dengan tatapan marah dan terluka. Membuat Junkyu semakin kikuk.

" Siapa yang mengatakan itu kepadamu?" Tanyanya dengan nada tajam.

" Tuan muda Mc.Craig menceritakan hal itu padaku."

Wendy mendengus tak suka.


" Dia memang selalu seperti itu. Yang dia fikirkan hanyalah menggantikan posisi pangeran."

Junkyu mengernyitkan dahinya.

" Apa maksudnya Nona?"

" Tuan muda Justin adalah satu-satunya pewaris kepangeranan selain Pangeran Jed."

Junkyu kali ini sangat paham akan apa yang terjadi.


" Dan jika bukan karna dia, orang-orang tidak akan tau tentang bekas cekikan di leher Putri Nancy. Dialah yang memberitahu orang-orang tentang bekas cekikan itu."

" Bukankah dia begitu mencurigakan?"

" Menurut pendapatku juga begitu. Tapi tidak mungkin dia yang melakukannya. Karna sesaat sebelum pangeran Jed keluar dari ruang pemimpin, Tuan Justin masih berbicara dengan Jayden di ruangan kantornya. Dan hanya ada satu jalan menuju ruang pemimpin."

Junkyu ikut termangu memikirkan masalah itu.


" Apakah sampai sekarang orang-orang masih menyalahkannya?"

Wendy menganggukan kepalanya.


" Menurut mereka, pangeran mempunyai cukup alasan untuk membunuh Putri Nancy. Karna pangeran Jed terpaksa menikahi Putri atas desakan Yang Mulia Putri Irene. Pernikahan itu di atur Putri Irene bersama sahabatnya, Lady Berwick."

" Putri Nancy adalah anak Nyonya Jennie?"


Wendy kembali mengangguk samar.

" Ya. Dan aku tak pernah menyukainya. Putri Nancy tidak pantas bersama Pangeran. Menurutku, Putri Winter lebih cocok dengan Pangeran Jed."

The Castle | Hwankyu Vers. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang