10

1K 207 15
                                    




Junkyu berusaha bangkit dari posisi tidurnya ketika Nyonya Irene dan Wendy datang menjenguknya. Tapi Nyonya Irene segera menahan tubuhnya untuk tetap berbaring.


" Bagaimana keadaanmu, David? Kami berdua sangat cemas saat melihatmu di gendong oleh Pangeran dalam keadaan pingsan." Ucap Nyonya Irene lembut. Ia duduk di pinggir ranjang Junkyu dengan Wendy yang setia berdiri di sebelahnya.




" Sungguh maafkan saya, Yang Mulia. Saya ceroboh, saya akui saya sangat gegabah." Lirih Junkyu sembari menunduk. Nyonya Irene merengut.


" Aku kesini bukan untuk menghukummu. Berhentilah mengatakan yang aneh-aneh. Bagaimana keadaanmu sekarang?"


Junkyu tersenyum kecut. Sedangkan Wendy terlihat ingin menertawakan Junkyu, tapi di tahannya.


" Aku harus meminta maaf, Yang Mulia. Kakiku yang patah tentu akan sangat lama penyembuhannya." Junkyu kembali tertunduk. Nyonya Irene dan Wendy mengerutkan keningnya, berpandangan satu sama lain.


" Patah? Siapa yang mengatakan bahwa kakimu patah?"


Junkyu mengangkat wajahnya dan menatap nyonya Irene yang baru saja berkata. Wajahnya jelas menunjukkan bahwa ia tidak terlalu paham kenapa Nyonya Irene itu malah balik bertanya.



" P-pangeran Jed. Pangeran mengatakan bahwa kakiku patah, Yang Mulia."



Kali ini Wendy tidak lagi menahannya, ia tertawa geli. Sedangkan Nyonya Irene mendengus.



" Pangeran usil itu, astaga." Geramnya. Junkyu menatap keduanya dengan tatapan bingung. Wajahnya menyiratkan ekspresi bertanya-tanya.



" Kakimu hanya terkilir dan membengkak, David. Hanya butuh seminggu agar kembali membaik. Astaga, sudah lama sekali aku tidak tertawa karna hal konyol yang di lakukan pangeran." Jelas Wendy. Karna tawa Wendy itu, Nyonya Irene mau tak mau juga ikut tersenyum. Benar apa yang pelayan setianya katakan, sudah lama sekali Jed tak lagi melakukan hal-hal di luar kebiasaannya.



Sedangkan Junkyu? Junkyu hendak mengumpat dan memaki Pangeran yang telah menipunya itu. Tetapi segera di telannya kembali, karna seorang pelayan tidak pantas untuk melakukan hal itu kepada majikannya. Apalagi ibu orang yang akan di makinya berada di depannya sekarang.


Junkyu kembali tersenyum kecut, kali ini karna ia telah berhasil menelan mentah-mentah ucapan sang pangeran. Tentu saja Junkyu tidak akan pernah berfikir kalau Pangeran itu akan membohonginya.



 Tentu saja Junkyu tidak akan pernah berfikir kalau Pangeran itu akan membohonginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pada malam hari ketiga Junkyu sakit, Pangeran Jed tiba-tiba datang di ikuti kedua anjingnya. Junkyu sedikit terkejut dengan kedatangan sang pangeran, karna untuk apa pangeran kastil itu mendatangi seorang perawat sekelas pelayan seperti dirinya.


The Castle | Hwankyu Vers. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang