13

1.3K 215 27
                                    



Junkyu menatap Pangeran yang masih sibuk memanggang salmon. Wajahnya yang sempurna membuat Junkyu tak mampu mengalihkan pandangannya.


" Aku lari dari London, karna aku tidak mau menikah dengan Lord Travis."


Pangeran menoleh ke arahnya.



" Kenapa? Dia lord yang kaya dan tampan."


Junkyu menggeleng.



" Tidak. Ada sesuatu yang ada di dalam dirinya yang membuatku begitu takut. Dan dia terlalu tua untukku."Jawab Junkyu pelan.


" Berapa umurnya?"

Junkyu berfikir sejenak.


" 27?"



" Lalu berapa umurmu?"



" 18 tahun."


" Aku juga 18." Gumam Pangeran.


Tak berapa lama kemudian, salmon matang. Salmon itu di taruh pada piring yang di ambilnya di dalam lemari. Dan di berikannya kepada Junkyu sebuah garpu perak, dan keduanya mulai makan bersama.


" Terimakasih. Ini enak." Ucap Junkyu pelan saat mencicipi masakan sang pangeran. Pangeran Jed tersenyum simpul.


" Habiskan jika kau benar-benar menyukainya." Ujarnya. Junkyu mengangguk.


" Dan namamu, siapa namamu yang sebenarnya?" Pangeran kembali bersuara. Menatap Junkyu yang tengah mengunyah daging salmonnya.


Junkyu balas menatapnya lalu menunduk.


" Aku, Kim Junkyu. Ayahku Kim Suho, seorang duta besar yang sedang menunggu pengangkatannya sebagai duta besar baru di Paris. Ibu kandungku, adalah seorang putri dari Korea."


" Pantas saja. Benar bukan tebakanku? Mana ada seorang pelayan yang bersikap begitu berani."


Junkyu meringis, menggaruk lehernya yang tidak gatal. Keheningan kembali melingkupi keduanya. Mereka menghabiskan makanan di dalam piring masing-masing dalam diam.


Pangeran segera bergerak menyingkarkan semua piring itu ke sebuah ruangan. Dan kembali menghidupkan perapian. Memanaskan Whiski dan madu di dalam panci.


" Jika kamu tidak menyukainya, seharusnya kamu menolak Lord itu." Ujar Pangeran. Mereka berdua duduk di depan perapian, menikmati Whiski bercampur madu di tangan masing-masing.


" Tidak bisa. Ibu angkatku memaksa agar aku menerimanya, karna Lord itu begitu kaya raya dan berkuasa." Junkyu tersenyum miris, sebenarnya ia teramat malu harus mengatakan itu, karna secara tidak langsung, ia mengatakan bahwa ibu angkatnya seseorang yang gila harta. Meskipun memang begitulah kenyataannya.



" Bagaimana dengan ibu kandungmu?"


Junkyu menghela nafas berat.


" Ibu telah tiada semenjak aku berumur 10 tahun. Ibuku, entahlah, aku tidak tau, selama ia hidup bersama papa, apakah ia merasa bahagia di dalam hidupnya." Lirih Junkyu. Pangeran menoleh ke arahnya, dan mendapati raut sedihnya.



" Kenapa?"


" Kakekku, Pangeran Im tidak merestui hubungan mama dan papa, karna saat itu papa hanyalah pegawai kedutaan biasa. Mereka lari dan menikah di Novgorod, Rusia. Kakek tidak terima, dan mengumumkan ke seluruh kerajaan bahwa ia tidak mempunyai anak lagi. Mama sangat terluka mendengarnya."


The Castle | Hwankyu Vers. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang