16. Pertengkaran Menghancurkan Segalanya 💔

606 50 38
                                    

Mungkin sebagian besar akan ada yang kesel ma sikap Temari di chapter ini tapi nikmatin aja ya kak
.
Semoga dapat emosinya
.
Selamat membaca📖
Semoga suka 🥰😉🤭😁😘😊
....

.

.

.
Di pagi hari Shikamaru terlihat frustasi sejujurnya ia tidak bisa tidur

Shikamaru terus memikirkan Temari ia yakin bahwa putri suna itu sedang sangat marah padanya
.
Tok..tok..tok

"Shikamaru,, ibu masuk"
"Ada apa" ucap Shikamaru dingin ia masih kesal dengan sikap ibunya karena menyetujui pertunangan ini

"Maafkan ibu,, ibu tidak bisa ber.."
"Sudahlah Bu tidak usah membahasnya lagi"

"Kau marah pada ibu" tanya Yoshino merasa sedih
.
Shikamaru berbalik menghadap sang ibu
.
"Apa ibu bahagia dengan pertunangan ini"
"Ibu bahagia kalau kau bahagia"

"Tapi ibu tau kan apa yang membuat aku bahagia"
"Iya,, tapi ibu tidak bisa berbuat apa-apa"

"Sudahlah,, kisah cintaku hancur begitu saja..
Temari marah besar padaku dia tidak percaya cinta yang aku berikan padanya,, aku merasa sakit Bu apa ibu tau itu" ucap Shikamaru sedih dan menundukkan wajahnya
.
Yoshino merasa sedih
.
"Shikama.."
"Sudahlah Bu,, aku akan berangkat kerja" ucap Shikamaru pergi
.
Yoshino menatap punggung anaknya yang terlihat sangat lemah
.
"Kau sangat terluka Shikamaru maafkan ibu" ucap Yoshino sedih
.

.

.
Di kamar penginapan

"Temari-san beberapa hari besok pekerjaan kita selesai kan aku sangat merindukan suna" ucap Matsuri
"Yah,, aku juga merindukannya Matsuri"
.
Matsuri melihat Temari bersedih
.
"Temari-san kau tidak apa-apa"
"Tidak apa-apa,, jangan khawatir aku hanya lelah"

"A..pa ini gara-gara Shik...."
.
Temari tersenyum meyakinkan Matsuri untuk tidak khawatir
.
"Sudahlah aku berangkat ke akademi ya"
"Baiklah Temari-san"
.

.

.
Tanpa Temari duga Shikamaru menunggu di depan penginapannya

Saat membuka pintu,, Temari sangat terkejut melihat pria yang ia cintai di hadapannya
.
.
"Kita harus bicara" ucap Shikamaru langsung memegang tangan Temari
.
Temari tidak memperdulikannya ia melepaskan tangannya dengan kasar
.
Shikamaru mengikuti Temari sampai akademi
.

.
"Kita harus bicara kau dengar" ucap Shikamaru penuh penekanan
"Aku tidak mau,, berhenti mengikuti ku aku harus bekerja kau juga harus bekerja kan..
enyahlah dari hadapanku aku muak melihat wajahmu Shikamaru" ucap Temari datar

"Sampai bersikap seperti itu kau benar-benar marah padaku Temari,, hey jawab aku wanita"
"KAU TIDAK PAHAM JUGA,, PERGILAH DARIKU SHIKAMARU,, JANGAN TEMUI AKU LAGI APA KAU TIDAK PAHAM-PAHAM JUGA HAH" ucap Temari dengan segala emosinya

"A..KU TI..DAK A..KAN PAHAM,, KAU MENGERTI" ucap Shikamaru penuh penekanan dan keseriusan menatap kedua mata Temari
.
Temari tidak kalah ia pun menatap mata Shikamaru
.
"Terserah aku tidak peduli,, lepaskan" Temari menarik tangannya dan pergi
.
Shikamaru menatap kepergian Temari dengan emosi dan kesal ia mengepalkan tangannya
.
"Arrgghh" Shikamaru pergi dengan kesal tanpa ia sadari Temari menitikkan air matanya
.

.

.
Hari itu Shikamaru bekerja dengan penuh emosi dia mudah sekali marah dan kesal

Saat siang hari Temari mendatangi perpustakaan ia sengaja ingin menemui Shiho

Believe In My Love (ShikaTema) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang