FRAGMEN 1

88 7 0
                                    

OKTOBER tahun 2012

Aku akhirnya mengikuti les di bimbel yang waktu itu datang untuk promosi ke SMA ku. Sebenarnya aku nggak bodoh-bodoh amat di sekolah cuma karena belakangan nilai matematika, fisika, dan kimia ku yang jeblok sampai ke angka 3, maka mau nggak mau ibuku menyuruhku untuk ikut les.

Kalau boleh jujur, ikut les sepulang sekolah bukanlah hal yang memang kusukai, selain energi yang telah habis terkuras di sekolah dan biayanya yang mahal, disatu sisi aku lebih suka belajar sendiri di rumah. Kalau saja bukan karena ibu yang memaksaku buat ikut les ini, maka aku nggak akan bela-belain buat datang ke les an ini. Namun semua itu ternyata ada baiknya juga. Aku yang sempat bingung karena merasa nilaiku yang belakangan ini seperti terjun bebas, cuma bisa berdoa semoga ini adalah langkah menuju titik keberhasilan yang aku dan ibuku inginkan.

Waktu survey ke tempat lesnya, aku dan ibuku menempuh kurang lebih dua puluh lima menit perjalanan dari rumah kami yang terletak di Kalasan menuju ke pusat kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami sempat dibuat kebingungan mencari tempat les tersebut karena alamat yang dicantumkan di brosurnya itu rancu dan bingungin. Akibatnya kamipun kesasar sampe ke gang buntu dan bolak-balik di lampu merah yang sama.

"Kalau sampai kita ditipu, Bu... wah kurang ajar ini." Ucapku di motor dengan nada kesal.

"Sabar dulu Kak, jadi orang coba dong sabaran dikit."

"Ya habis Bu, nulis alamat di brosur aja nggak bisa. Lagian siapa yang suruh sih pake brosur yang ukurannya kecil gini? Jadi nggak muat gitukan tulisannya." Jawabku dengan nada menyindir.

Ibuku hanya bisa menggelengkan kepala mendengar ocehanku.

Singkat cerita, akhirnya dengan petunjuk arah yang diberikan oleh tukang parkir yang sempat kami tanya di sebuah warung makan, maka sampailah kami di sebuah bimbel yang terletak di daerah jalan Jenderal Sudirman tepat di belakang rumah sakit. Sebuah rumah les yang besar dengan banyak kelas dan terbilang laris. Rata-rata yang mendaftar di bimbel ini adalah pelajar menengah atas, tapi ada beberapa juga pelajar menengah pertama.

Tempat les ini terdiri dari dua lantai dimana lantai satu memiliki lima ruang kelas beserta satu ruangan admin, diikuti dengan lantai dua yang hanya memiliki dua ruang kelas. Di pengujung lantai dua terdapat sebuah mushola yang disampingnya memiliki beranda yang lumayan cukup luas. Dari sini aku bisa mendapatkan pemandangan langit yang cukup alami. Tentu kalau siang seperti sekarang memang suasananya masih terasa cukup panas, namun ketika sudah masuk malam maka aku yakin kalau pemandangan dari sini pasti akan cukup menyejukkan dan juga menenangkan. Jadi nggak sabar pengen ngerasain hawa malam di beranda ini pikirku dalam hati.

Setelah puas berkeliling sebentar, akupun lalu menyusul ibuku yang dari tadi sudah masuk ke dalam ruang admin untuk melakukan registrasi. Disana rupanya ibuku memilihkan ku program bimbel intensif ujian tulis SNMPTN. Pikirku program ini bakal lama sekitar berbulan bulan maka tentunya bakal menghabiskan banyak bensin dan juga tenaga karena jarak rumahku yang terbilang lumayan jauh dari tempat les ini. Tapi ya sudahlah, ikutin aja. Semoga hasilnya nanti sebanding dengan pengorbanannya ucapku dalam hati.

Selesai daftar, maka lusa aku udah bisa mulai ikut les. Jadwalku adalah hari senin, selasa, dan kamis. Sial memang, dipilihnya hari yang padat semua mana hari kamis pulang jam sore lagi.


HARI pertama les...

Aku datang terlambat karena sebelum les aku makan sore dulu di warung soto di daerah bawah fly over Janti soalnya kan belajar juga butuh tenaga, aku enggak bisa kan cuma datang terus tidur kayak di sekolah karena ini juga sudah menjadi janji dan tanggung jawabku dengan ibu. Sesampainya di tempat les aku dengan santai memarkirkan motorku lalu turun menemui admin bimbel untuk check ruangan.

HEART OPEN - SHARING EDITIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang