"SIAPA YANG MECAHIN POT BUNGA MAMA DI DEPANN!!!"
Mendengar Sang Mama yang baru pulang ke rumah dengan berteriak marah. Enam pemuda yang sedang mengendap-endap masuk ke kamar mempercepat jalannya.
Saat sudah mendekati area kamar, pemuda di baris paling depan memelankan jalannya, dan berhenti di balik tembok.
"Eh busett! Cepetan elah jalannya, keburu si Mama masuk!" Celetuk pemuda yang berjalan di urutan ke tiga.
"Sabar lah Bang!! Di depan juga ada Papa noh!"
Sentak Jisung. Haecan yang mendengarnya cuman berdecak sebal. Tak lama kemudian..."Ayo!!" Jisung memberi aba aba
Kelima pemuda tersebut bergegas untuk berlari ke kamar masing masing, berusaha untuk tidak menimbulkan suara gaduh. Tapi-
"Aww! Siapa sih jewer jewer kuping Gue?! Sakit anj... Mama!."
"Anj apa?! Lanjutin dong kalo ngomong tuh"
"Eh Mama ehehehehe... maaf Ma Lele gak tau ada Mama, ishh aww Ma sakit."
Melihat putranya meringis kesakitan karena jeweranya, ia melepaskan jepitan tangannya di telinga putranya dengan tatapan sengit.
"Ngapain kamu ngendap ngendap gitu Le! Mana Abang Abang kamu?!"
Chenle menoleh kesana kemari mencari bantuan, namun nihil tidak ada siapa siapa saat itu, ia terus menunduk hingga seorang pria paruh baya muncul dari dinding.
"Pasti kalian abis ke-"" PAPA! Mama disini."
Si mama langsung noleh ke belakang, chenle ambil kesempatan untuk kabur, dan masuk ke kamarnya. Yang kebetulan sudah berada di sampingnya. Ya, chenle kepergok mamanya pas sudah dekat dari pintu kamarnya
1
2
3
" Papa? Mana Pap- LELE AWAS KAMU YA!!"
Teriak Mama kesal sambil mengetok pintu kamar Chenle beberapa kali.
Bagaimana tidak kesal, ia hampir tiap hari mengalami hal serupa dari anak anaknya. Entah itu di jahili, di kibulin, sampai di godain. Kapan mereka bakal berubah batinnya. Ia pun pergi dari depan kamar Chenle.
_ _ _
"Huhh selamat." Sambil menyender pintu, chenle mengusap dada dengan mata terpejam.
Selangkah saat ia berbalik, ia kaget bukan main. Bagaimana tidak kaget, melihat pemandangan kamarnya sudah di isi kelima saudaranya.
"Eh ASTAGA! Kalian ngapain di kamar gue sih?!"
Renjun, Jeno, Haechan, Jisung, dan Jaemin yang berpelukan dengan gaya yang aneh di dekat tempat tidurnya. Ia kira mereka sudah di kamar masing masing. Tenyata mereka semua bersembunyi di kamarnya, bangsat emang.
Kelima saudaranya nyengir lebar melihat reaksi Chenle. Masih dengan pose berpelukan yang sama.
"Hehehe, abisnya keburu ketauan Mama le."
"Gue tadi di tarik sama Renjun" ~ jeno
"Gue juga!" Ucap Haechan dan Jisung besamaan.
"Apaan!! Gue cuman narik si Jeno! Kalian ngapain ngikut."
"Ya, biar kaga ribet ngejelasinnya bang." Jelas Haechan.
Jaemin hanya diam dan mengangguk anggukkan kepalanya membenarkan ucapan saudara saudaranya. Chenle yang sudah pusing mendengarkan perdebatan buru buru mengusir mereka garang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ( ft. lee jeno) On Going
Teen Fiction" lo itu sama seperti genteng " ~ lee jeno " kok genteng sih? gak ada yang lebih absurd? " ~ Dera "dengerin dulu napa! gak bisa diajak romantis dikit sih lo." ~lee jeno " romantis apanya cicak! " ~ Dera