"Woy bang tungguin napa!""Lelet banget sih lo!"
"Lah gue kan lagi ngambil tas sama bekel bang"
"Yaudah, sekalian punya gue"
"Ish..." Ia mendesis kesal pada kakaknya, punya tangan sendiri juga batinnya.
"Yok"
Saat mereka turun dari mobil, para siswi langsung melihat mereka kagum. Bagaimana tidak? Enam pemuda tampan dengan gayanya yang cool abis bisa membuat mereka menjerit senang hanya dengan melihatnya saja.
Satu orang lagi turun dari mobil dengan gayanya yang cool, dan raut muka yang agak dingin, menampilkan matanya yang tajam dan rahangnya yang tegas. Ia melihat ke sekitar lalu melihat seorang gadis tengah berjalan dengan santai di dekat gerbang.
Tanpa sadar ia tersenyum kecil, ia pun hendak menghampiri gadis itu. Tiba tiba langkahnya berhenti.
Ia melihat gadis itu tengah bersama laki laki. Laki laki itu tampak bukan dari sekolah ini, apa murid baru? Batinnya bertanya.
Puk puk
( suara nepuk pundak lah ya, aku ga tau gimana bunyinya.)"Bang, ngapain bengong?" Tanya Jisung.
"Hh...hah? Enggak kok, nggak papa"
Jaemin melihat Jeno memperhatikan di satu arah, ia pun melihat ke arah yang di tatap Jeno, dan dalam hatinya ia tersenyum.
"Udah lah Jen, kalo jodoh kaga kemana"
"Hah? Apaan sih lo! Kenapa jadi mbahas jodoh?" Saut Jeno tidak paham dengan maksud Jaemin.
"Iya nih Bang Emin, apa hubungannya coba" Saut Chenle dan Jisung.
"Udah kalian masuk, keburu bel" Ajak Renjun yang dari tadi menyimak.
Yang lainnya pun mengangguk, dan berjalan menuju kelas masing masing. Kecuali Jaemin dan Jeno.
Jaemin masih sibuk mengemasi tasnya dan bekalnya di depan pintu mobil yang terbuka, sedangkan Jeno masih melihat ke arah tadi.
Tapi apa ini? Mereka terlihat sudah sangat dekat, apa dia itu pacarnya? Batin Jeno bertanya tanya. Ia melanjutkan jalannya tapi tidak jadi untuk menghampiri gadis itu. Ia berjalan menuju kelasnya, meninggalkan Jaemin.
"Jen, gue tau lo lagi ngelihatin tuh cewek, lo suk-
"Eh bujank! Gue ditinggal" Sungut Jaemin buru buru menyusul Jeno.
Beberapa menit berlalu, bel masuk sudah berbunyi. Seluruh murid sudah berada di dalam kelas untuk menerima pembelajaran.
(Oh iya, ini ceritanya Jeno, sama Haechan itu kelas dua belas, Mark sama Renjun sebenernya udah lulus, Mark udah kuliah tapi tinggal wisuda, Renjun udah kuliah tapi mereka suka main ke sekolah sambil mampir ke Osis. Terus Chenle, Jisung masih kelas sepuluh sama kek Dera sekelas malahan)
Dera POV
"Lo kok ada di sini?, ngapain?"
"Ya sekolah lah, masa mau belanja"
"Lo pindah sekolah di sini?" Tanya Dera kaget.
"Iya sayang" Sahut laki laki itu lembut, sambil mengelus puncak kepala Dera.
Dera menerima perlakuan laki laki itu hatinya menghangat. Jujur ia merasa senang dan canggung secara bersamaan. Setelah lama tidak bertemu, dan dengan tiba tiba mereka bertemu di sekolah ini. Ingin rasanya ia melompat dan memeluk laki laki itu menumpahkan rasa rindunya, tapi ia merasa canggung takut ia tidak seperti yang dulu plus sekarang mereka masih ada di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ( ft. lee jeno) On Going
Teen Fiction" lo itu sama seperti genteng " ~ lee jeno " kok genteng sih? gak ada yang lebih absurd? " ~ Dera "dengerin dulu napa! gak bisa diajak romantis dikit sih lo." ~lee jeno " romantis apanya cicak! " ~ Dera