"WOY KAMPRET! ANJING ! BABI LO!. AWAS NTAR GUE BALES, LONJWINNNNN!." Orang yang di teriaki sempat menoleh ke belakang tapi kembali berlari meninggalkan haechan yang tersungkur di dekat pintu mobil. Posisinya tengkurap mencium tanah." Etdah buset, ngapain lo rebahan di situ?."
" Pala lo rebahan!."
" Santai lah, gitu aja nge gas."
" Sakit ogeb! Renjun kurang ajar, maen dorong dorong ae."
" Yodah sini gue bantuin." Jaemin mengulurkan tangannya. Haechan menerimanya dengan senang hati. Kalo aja tuh abang atu perhatian gini, bukan cuman ngetawain terus ninggalin dia gitu aja kek orang bego.
" Makas-
Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, tiba tiba genggaman di tangannya lepas. Alhasil ia terjatuh lagi, bedanya, saat ini ia terjatuh mengenaskan dengan pantat yang mencium tanah begitu keras.
"SYAITON LO MIN!!." Haechan merutuki nasibnya yang apes banget hari ini. Dan Oke, dia menarik kembali kata katanya yang sempat ia tujukan kepada jaemin tadi.
Ternyata abang abangnya tidak ada yang benar satupun" Hahahah kirain lo udah bediri elah." Jaemin baru menyadari bahwa ia melepaskan genggamannya saat Haechan belum berdiri dengan sempurna
.
" Baru juga ngangkat pantat, lo lepas gitu aja.!"" Ya maap chan, kaga sengaja gue, mayan juga kan pantat lo tambah semok ntar." Ucapnya sambil menatap Haechan iba iba rada cengengesan, Haechan juga menatap Jaemin dengan tatapan sengit.
" WOY KLEAN!! DITUNGGUIN MALAH TATAP TATAPAN DIMARI! LAGI COSPLAY FILEM INDIA LO?"
" Idih kaga, siapa yang tatap tatapan sih?."
" Siapa juga yang mau cosplay filem india bareng dia, kaga redo gue."
" Yodah njun, kuy masuk!." Jaemin menarik Renjun untuk masuk ke dalam rumah.
" Woy! Abang kampret yak lo pada!! Gue sumpahin bintitan baru tau rasa lo!" Haechan berdiri dengan susah payah, ia merasakan sakit di seluruh badannya.
" Assalamualaikum maaaa." Renjun dan Jaemin masuk duluan, disusul keempat saudaranya.
" Wa'alaikumsalam. Udah pulang anak anak mama?." Sambut Sara dengan senyum mengembang di wajah ayunya. Tidak seperti batin mereka, keenam bersaudara tersebut saling bertatapan. Sepertinya ada yang salah?
" Le, si mama kenapa tuh" Bisiknya.
" Kaga tau juga, lo diem gih ntar mama denger abis lo."
" Bang bang, si mama kenapa?" Menoel noel lengan mark, di balas gelengan pelan oleh mark. Jisung menggela nafasnya pelan lalu kemvali tersenyum melihat sang ibu negara.
" Njun, mama..
" Shuuttt diem min. Senyumin aja." Balas renjun.
Sara melihat putra putranya, ia terkekeh melihat Mark, Renjun, Jaemin, Jeno, Chenle, dan Jisung tengah saling melempar pandangan satu sama lain. Pasti mereka tengah keheranan atas sikapnya yang melembut. Tapi sebentar ada yang kurang. Dimana Haechan?. Sara mengalihkan pandangannya ke sekitar, baru saja ia ingin bertanya, si empu nongolin kepalanya dari balik pintu sambil menyumpah serapahi entah siapa.
" Asem banget tuh anak!, awas aja ntar." Haechan melangkah dengan tertatih tatih, terseok seok, sambil meringis menahan ngilu di seluruh tubuhnya, ia merasakan perih pada daerah dagu, pantat, dan siku. Ia melihat mamanya sedang bersama keenam saudaranya.
" Ash. Assalamuallaikum ma"
" Waalaikumsalam. Loh kamu kenapa sayang? Kok jalannya gitu? Terus itu dagu kenapa?." Sara mendekati Haechan dengan muka khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ( ft. lee jeno) On Going
Teen Fiction" lo itu sama seperti genteng " ~ lee jeno " kok genteng sih? gak ada yang lebih absurd? " ~ Dera "dengerin dulu napa! gak bisa diajak romantis dikit sih lo." ~lee jeno " romantis apanya cicak! " ~ Dera