7

5 4 1
                                    

Cklekk..

" Loh kok sepi, petugasnya mana?."

" Permisi,..

Sshh... Arhh...

Ia mendengar rintihan dan geraman dari ujung bilik UKS. Ia menghampiri bilik tersebut dan menemukan Jeno yang terduduk di atas kasur, ia mencoba untuk meraba memar di punggungnya tapi tidak bisa. Malah yang ada punggungnya tambah sakit karena kebanyakan bergerak.

" Ekhem."

" Bisa ngobatin sendiri?." Tanyanya malas.

" Ehh. lo di sini?, kok malah kaga balik ke kelas bareng sama icung tadi." Tanyanya kepada eunji. Tapi tidak dihiraukan oleh empunya.

" Buka baju lo." Perintah Eunji kepada Jeno.

"Lo gila?!. kaga!. Ntar dikira kita ngapa ngapain lagi ." Tolak Jeno

" Gue bilang buka."

" Nggak, nggak.. Apa apaan sih lo, ntar kalo ada orang masuk gimana?."

" Ya gue mau ngobatin lo, kalo kaga lo buka terus gimana? Baju lo yang gue obatin?."

" Nggak usah, udah sono balik."

" Keras kepala banget sih lo!." Eunji menarik baju Jeno melepaskan kancingnya secara cepat.

" Lo gila?," Ucap Jeno memperingatkan, berharap gadis di depannya menghentikan aksinya. Namun, gerakan tangan Eunji terhenti di kancing paling terakhir.

Eunji tertegun melihat tubuh bagian atas jeno, walaupun masih tertutupi kaos putih polos, namun sudah bisa dipastikan bahwa lelaki di depannya ini memiliki tubuh yang sempurna. Ia menggelengkan kepalanya untuk membuyarkan pikiran aneh di otaknya.

Jeno masih menatapnya heran, dan tidak menyangka. Tapi yasudahlah

" Balik badan." Ucapnya santai. Dan di turuti oleh Jeno. Ia memposisikan duduknya membelakangi Eunji.

Eunji menaikkan kaos bagian belakang Jeno perlahan. Tanpa jeno sadari, sesungguhnya sedari tadi eunji merasakan jantungnya sudah berdebar debar, grogi, plus canggung tapi ia berusaha terlihat biasa saja. Ia melihat punggung jeno yang berotot. Membuatnya ragu untuk menyentuhnya. Tapi ya bagaimana lagi?

Eunji melihat memar di punggung bagian atas Jeno, terlihat membiru hampir keunguan. Ia meringis melihatnya

'Tadi keras banget ya gue mukulnya? Ssshh pasti nyeri banget ini, mana ampe ungu lagi.' Batinnya.

Eunji menyentuh memar itu perlahan, dan mengusapnya lembut. Jeno memejamkan matanya menikmati sentuhan Eunji yang selembut kapas. Namun sesekali meringis karena sakit.

" Sakit banget ya?, maaf."

" Nggak papa kok."

Eunji mengompres punggung Jeno, dengan handuk adan es yang ia bawa tadi. Setelah beberapa lama lukanya sudah mulai tidak terlalu sakit ( kata jeno). Eunji mengoleskan salep yang ia ambil dari kotak P3K. Dan menutup kaos Jeno.

" Makasih." Ucap jeno.

" Iya sama sama, anggep aja ini balas budi gue ke elo, soalnya dulu lo juga pernah bantuin gue." Jawab Eunji santai, sambil membereskan perlengkapan di depannya.

Jeno menganggukkan kepalanya. Dan melihat Eunji yang tengah beres beres

' Andai lo belom punya pacar nji, pasti gue bakal bahagia banget lo tolongin begini.'

Batinnya Berkata

" Yaudah gue balik kelas, bajunya jangan lupa di pake lagi." Pamit Eunji kepada Jeno, namun Jeno menahannya.

Love You ( ft. lee jeno) On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang