Waktu pulang sekolah sudah tiba. Dera masih di kelasnya bersama Jemi dan duo kakak beradik Chenji. Mereka masih mengemasi tas mereka. Kebetulan Chenle dan Jisung kebagian piket hari ini. Jadi mereka meminta Dera dan Jemi untuk menemani mereka piket.
Dengan alasan biar ada temen ngobrol sama nggak kerasa lama nyapu nya. Juga kalau mereka dibiarin berdua yang ada ngancurin kelas bukan nge bersihin kelas. You know lah mereka kan paling bisa adu bacot sama ngancurin barang. Satu tangannya ajaib bener buat bikin barang rusak, yang satu grusah grusuh.
"Huh udah selesai nih, capek juga ya? Huhh" Keluh Jisung dengan nafas terengah-engah.
"Baru nyapu aja udah ngeluh" Timpal Jemi.
"Ya udah yok, udah selesai kan? kita pulang." Ajak Chenle berjalan menuju pintu.
"Kalian duluan aja, Gue masih nungguin Abang Gue." Ucap Dera memberi alasan sambil menghubungi Abang tersayangnya.
"Ya udah kita duluan Ra " Ucap Jemi berpamitan lalu di angguki oleh Dera. Tak lama mereka bertiga sudah tidak terlihat lagi tinggal Dera seorang yang ada di kelas.
Dera berjalan menuju ke depan ( gerbang )
Dengan pandangan yang sibuk mengotak atik ponselnya menghubungi Abangnya. Dari belakang ada seorang laki laki yang melihatnya dan mengikutinya.Pas udah sampai di pojok koridor kelas dekat dengan parkiran abangnya menelfonnya.
Bang Adam tanpa Hawa is calling.
"Waalaikumsalam, Abang dimana?."
"Maaf dek, Abang ga bisa jemput. Ada panggilan mendadak dari kantor. Maaf ya? Kamu pulang naik taksi aja. Ntar abang ganti uangnya."
"Lah, bang kok gitu? Ih.. Gue tungguin aja deh"
"Jangan, nanti Abang pulangnya sore kalo nggak agak maleman. Udah, kamu naik taksi aja. Okey?"
"Yaudah deh, iya!" Dera menutup telfonnya dengan kesal. Sekarang harus bagaimana? dia kan nggak bawa uang cash, kalo naik taksi kemahalan kalo sampe rumah. Dan tiba tiba ada yang menepuknya dari belakang.
"Pulang bareng gue aja yuk?"
"Enggak makasih, lo pulang aja" Balas Dera judes.
"Udah gak usah gengsi sama pacar sendiri" Goda laki laki itu dengan senyuman di wajahnya yang bisa di bilang nyaris sempurna.
"Lah emang kita masih pacaran ya?" Tanya Dera heran plus agak jengkel. Seenak jidatnya aja dia bilang soal pacaran di hadapannya.
"Kitakan belum putus sayang, lagian dulu juga aku gak ngabarin kamu karena hp aku ilang,dan aku juga nggak hafal nomor kamu." Jelas laki laki itu dengan lembut ia tidak mau menambah kadar emosi kekasihnya itu.
"Ya, tapi tetep aja lo ga ada kabar sama sekali, media sosial ada kan? Lo juga nge follow instagram gue! Dm juga bisa kan? Atau facebook bisa kan?" Kesal Dera ingin meluapkan amarahnya. Namun, ia tidak bisa marah juga dengan orang yang ada di hadapannya ini. Alhasil hanya ekspresi cemberut yang ia tampakkan.
" Ihhh...jangan cemberut gitu dong, makin gemesin ini pacar aku" Jawabnya dengan nada gemas sambil mencubit kedua pipi Dera.
"Ih woo, sakit!" Eunji menepis tangan laki laki yang ia panggil dengan sebutan woo itu.
"Nih ya, liat instagram gue, liat nama lo di daftar followers gue! Gue bacain! et cha andeskor eunwoo kosong dua! Bisa kan lo Dm gue? Buat sekedar ngabarin aja?" Dera kelewat kesel tapi nggak bisa marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ( ft. lee jeno) On Going
Novela Juvenil" lo itu sama seperti genteng " ~ lee jeno " kok genteng sih? gak ada yang lebih absurd? " ~ Dera "dengerin dulu napa! gak bisa diajak romantis dikit sih lo." ~lee jeno " romantis apanya cicak! " ~ Dera