"Lo mau ga jadi pacar gue?" Pertanyaan itu langsung keluar begitu saja dari perempuan berambut coklat sebahu.
Tanpa rasa malu ia mengatakan hal itu tepat di depan orang-orang yang sedang berlalu lalang di koridor sekolah dan menyita perhatian banyak orang.
Laki-laki itu menatap datar pada wanita yang baru saja menanyakan pertanyaan yang mungkin bagi sebagian wanita di luaran sana itu adalah pertanyaan sakral karena berani sekali dia menanyakan hal yang biasanya di tanyakan oleh laki-laki duluan.
"Oke, mulai hari ini lo jadi cewe gua." Selesai mengatakan itu lelaki ini kembali masuk ke dalam kelasnya.
Sontak saja pernyataan dari laki-laki itu membuat orang-orang yang melihat itu berteriak histeris, bagaimana tidak karena lelaki itu adalah Albara Shadika most wanted sekaligus kapten tim basket di sini yang terkenal dingin dan cuek tak tersentuh.
Namun respon dari wanita yang menanyakan hal itu tidak seperti orang yang menonton, dia hanya manggut-manggut sambil terus mengunyah permen karetnya, ia pun langsung beranjak masuk ke dalam kelasnya yang ada di samping kelas laki-laki yang baru saja menerimanya.
Teman-teman dari wanita itu langsung mengikuti dia dan menatap dia tak percaya, sedangkan yang di tatap masih bersikap tidak peduli dan masih mengunyah permen karet kesukaannya.
"Kenapa?" Ujar wanita itu sambil menaikkan sebelah alisnya lalu membuat balon kecil dari permen karet itu.
Ketiga temannya langsung bertatapan karena belum bisa mencerna dengan baik kejadian yang barusan mereka lihat secara langsung.
Gadis yang memakan permen karet itu berdecak dan menatap teman-temannya heran seolah berkata 'apaan si.'
"L-lo se-serius Ay?" Tanya salah satu temannya yang berkaca mata panggil saya Yaya.
"Serius apaan?" Bukannya menjawab ia malah balik bertanya karena tidak mengerti maksud dari pertanyaan temannya itu.
"Jadian sama Bara?" Tanya teman yang paling tinggi di antara mereka, Ziva namanya.
Gadis itu menghembuskan nafasnya pelan sebelum menjawab pertanyaan itu "Lo semua denger kan? Dare gue itu kan? Ya udah gue cuma jalanin dare aja." Balasnya kemudian memasukkan sebungkus permen karet lagi ke dalam mulutnya.
"Tapi lo harus jelasin ke Bara, Ay" Ucap temannya yang sedari tadi diam dan di angguki kedua temannya, dia bernama Risa.
"Ck, dare gue kan cuma nembak si Bara doang ga pake jelasin segala kalo lo pada lupa," jawab gadis yang di panggil Ay itu.
"Iya sih tapikan lo tetep harus jelasin sama Bara, kan lo di terima sama dia otomatis lo sekarang jadi pacarnya Bara."
"Iya deh ntar gue bilang sama dia," Balasan dari gadis itu bertepatan dengan bunyi bel masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA
Romance"Kenapa kamu balikin semua barang yang udah aku kasih, Ay?" Bara menatap punggung gadis di depannya dengan tatapan yang sulit di artikan. "Bukan cuma barang dari lo yang gue balikin, tapi perasaan lo buat gue juga gue balikin dan perlahan gue juga b...