Ayra merebahkan badannya di kasur queen size miliknya sambil memejamkan kedua matanya, sepi. Itu yang sekarang ia rasakan bukan hanya sekarang tetapi selalu ia rasakan selama dua tahun kebelakang, bahkan ia sudah merasa terbiasa dengan keadaan sepi seperti ini.
Tidak banyak yang tau soal bagaimana latar keluarga Ayra selama ini, hanya ketiga sahabatnya Ayra saja yang tau bagaimana perasaan dan kondisi hatinya Ayra.
Dia tipikal orang yang tidak mau membeberkan masalahnya di depan orang banyak, ia terlalu malas untuk bercerita ke orang-orang yang pastinya semua orang tidak akan mengerti dan mau menghargai kesedihan Ayra.
Di mata orang Ayra pasti di pandang sebagai anak yang paling beruntung karena ia bisa mendapatkan apapun yang ia mau, terlebih karena ia tidak pernah menampakkan raut kesedihan di dalam hidupnya, bahkan ayahnya pun tidak pernah menyadari bagaimana perasaan anaknya selama ini.
Namun semua itu bertolak belakang dengan apa yang sebenarnya Ayra rasakan. Iya, memang dulu dirinya sempat merasa menjadi anak yang paling beruntung tetapi sekarang perasaan sebagai anak paling beruntung itu sudah tidak pernah ia rasakan lagi.
Perlahan buliran air bening keluar begitu saja dari mata Ayra dan membuat aliran kecil menuju kedua pipinya. Ia membayangkan betapa bahagianya hidupnya dulu, Ayra yang dulu bisa tersenyum lebar tanpa tersimpan luka di baliknya berbeda dengan Ayra yang sekarang, senyum lebar yang ia pancarkan hanya untuk menutupi luka yang ia tutup rapat-rapat.
Ayra memposisikan badannya untuk duduk kemudian menghapus jejak air matanya yang membuat mata cantiknya merasa pedih, ia kemudian beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Setelah mandi dan siap dengan pakaian santainya sekarang wajah Ayra terlihat lebih segar, ia duduk di kursi meja belajarnya kemudian mengambil handphonenya yang berada di dalam tas sekolahnya.
Cukup banyak notifikasi yang masuk ke dalam handphonenya salah satunya dari grup chat ia bersama ketiga sahabatnya.
PSK (Pasukan Suka Kuaci)
Yayayaya: Aduh gue gabut banget nih di rumah
Risasasa: Gue juga, demi alek gue dari tadi kerjaan cuma bolak balik loocksreen homescreen, yaAllah nasib jomblo gini bgt
Yayayaya: Utututu kasiannya cari pacar makanya biar kga ngenes lo
Zivavava: Mlh crht lo Ris
Risasasa: Heh! Ya, lo punya kaca kan? Ngaca dong lo juga sama" jomblo gausah sok keras
Risasasa: Hehe maap Ziv, kelepasan
Ayra: Brisik lo pd, apaan sih nm gcnya g bngt tau ga
Yayayaya: Au tuh si Risa, marahin Ay
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA
Romance"Kenapa kamu balikin semua barang yang udah aku kasih, Ay?" Bara menatap punggung gadis di depannya dengan tatapan yang sulit di artikan. "Bukan cuma barang dari lo yang gue balikin, tapi perasaan lo buat gue juga gue balikin dan perlahan gue juga b...