4• Pemaksaan

62 5 0
                                    

Suasana kantin sangat ramai sampai-sampai Ayra mau lewat saja susah, padahal batagor yang sudah di pesankan sahabatnya untuk Ayra sudah minta untuk di lahap habis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana kantin sangat ramai sampai-sampai Ayra mau lewat saja susah, padahal batagor yang sudah di pesankan sahabatnya untuk Ayra sudah minta untuk di lahap habis.

Ayra merencanakan ide licik yang ia anggap brilian untuk mengelabui orang-orang di sini supaya Ayra bisa lewat.

"EH KASIH JALAN DONG INI ADA ORANG PENTING MAU LEWAT WOE MINGGIR LO SEMUA!" Ayra berteriak sangat kencang membuat semua perhatian tertuju padanya dan membuka jalan.

Ayra tersenyum kecil kemudian ia menghampiri bangku yang ketiga sahabatnya duduki, Ayra menatap semua orang di kantin yang masih menatapnya kemudian Ayra tersenyum.

"Nah udah silahkan kalian lanjut aktifitasnya karena orang pentingnya itu gue, dan sekarang gue mau makan, terima kasih." Ayra membungkukan badannya kemudian duduk di samping Yaya dengan kekehan di wajahnya sedangkan ketiga sahabatnya hanya geleng-geleng melihat tingkah Ayra yang makin menjengkelkan.

Orang-orang di kantin banyak yang berdecak kesal tapi tidak sedikit juga yang terkekeh melihat kelakuan Ayra.

"Makin ngeselin aja lo Ay," ucap Ziva setelah Ayra melahap satu suapan batagornya.

"Lagian tu orang ngalangin jalan banget, waktu istirahat gue juga kebuang lama, kasian kan batagor gue nunggu lama." Ayra menjelaskan dengan tampang watadosnya.

"Serah lo deh Ay, kalah kita-kita mah kalo debat sama lo," ucapan Risa hanya di balas cengiran kuda oleh Ayra.

Sedangkan Bara ia dari tadi memperhatikan tingkah Ayra, ia juga makin aneh di mana letak urat malunya Ayra.

"Tenang kali bos, bebeb Ayranya lo juga ga bakal di gondol kucing," Gino menggoda Bara yang sejak tadi terus memfokuskan pandangannya pada Ayra dan di balas kekehan geli oleh Andre.

"Lagian kelakuan si Ayra tuh makin ngadi-ngadi banget, makan apa sih tu anak heran gue liat tingkahnya," Andre memasang wajah bingung seolah-olah memikirkan Ayra makan apa.

Bara memutuskan pandangannya pada Ayra kemudian meminum jus alpukatnya. "Roti mentega," ucap Bara yang membuat kedua sohibnya melongo menatap Bara.

"Wahhh udah segala tau aja nih si Bara, auto jadi bulol ni anak gara-gara Ayra," Bara msndelik tidak suka atas ucapan Gino, dia tau apa arti bulol (bucin tolol) ya di sebut bucin boleh asal jangan tolol.

"Eh Bar, lo serius suka sama Ayra?" Andre masih bingung kenapa Bara menerima dan tetap mau menjadi pacarnya Ayra padahal ia tau Ayra itu dapat dare. Ya, Bara sudah cerita semua kemarin tapi tidak menjelaskan kenapa dia mau jadi pacar Ayra.

Bara menatap ke arah Ayra sebentar sebelum menjawab pertanyaan dari Andre "Yang selama ini gue cari, itu Ayra."

Jawaban Bara membuat kedua sohibnya kaget, mereka berdua mengerti dengan apa yang Bara ucapkan.

Bara kemudian berdiri dan pergi menjauhi kantin, Gino dan Andre langsung menyusul bara, sudah seperti dua anak itik yang mengikuti induknya ya.

***

ALBARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang