5• Sweet memories

63 6 0
                                    

Ayra menatap takjub pada apa yang ia lihat di depan matanya, yaitu hamparan pasir putih bersih dengan ombak kecil membawa gelombang air, indah sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayra menatap takjub pada apa yang ia lihat di depan matanya, yaitu hamparan pasir putih bersih dengan ombak kecil membawa gelombang air, indah sekali.

"Gue baru tau ada pantai di sini, gue mau main ke sana ya," sebelum Ayra melangkahkan kakinya untuk bermain air Bara mencekal pergelangan Ayra membuat Ayra menyirit bingung.

"Buka dulu sepatunya," Ayra menganggukan kepalanya kemudian membuka kedua sepatunya lalu berlari untuk bermain air.

Bara membuka jaketnya kemudian membuka seragam yang di dalamnya sudah ada kaos hitam polos, ia langsung menghampiri Ayra yang sedang asik bermain air.

Bara memperhatikan Ayra yang masih asik dan tidak menyadari kehadirannya, Bara langsung mengambil sedikit air kemudian menyipratkan ke wajah Ayra.

Ayra terlihat kesal kemudian membalas perbuatan Bara, sampai akhirnya mereka berdua malah main kejar-kejaran. Untung saja di sini cukup sepi jika tidak sudah di pastikan keduanya akan menjadi pusat perhatian dan sudah menubruk banyak orang akibat kejar-kejaran.

"Dah ah Bar cape gue," Ayra langsung terduduk lemas di atas pasir sambil menghadap ke arah air pantai.

Bara duduk di sebelah Ayra untuk menikmati pemandangan yang sama dengan Ayra.

Ayra tersenyum simpul, ia merasa sangat bahagia bisa pergi ke pantai di tengah-tengah ke jenuhan yang ia rasakan selama ini.

Ayra menatap ke arah Bara, "Makasih Bar, lo udah bawa gue ke sini," Ucap Ayra kemudian menatap ke depan lagi.

Kini giliran Bara yang menatap ke arah Ayra, ia bisa melihat jelas senyuman yang tercetak di paras cantik Ayra, senyum yang pernah ia lihat beberapa tahun lalu namun senyum itu tidak pernah Ayra tunjukkan selama Ayra berada di sekolah.

Tanpa Bara sadari Bara juga tersenyum, karena ia merasa senang melihat senyuman Ayra dan bisa di pastikan Bara suka senyuman itu.

Ayra yang menyadari dirinya di tatap oleh manusia di sebelahnya pun langsung melihat ke arah Bara. "Lo senyum, Bar." Bara yang mendengar ucapan Ayra langsung menetralkan wajahnya dan kembali memasang raut wajah datar.

Ayra mendengus melihat perubahan raut wajah Bara, ia kembali menatap ke arah depan menikmati suasana yang menurutnya membuat hatinya tenang.

"Lo suka pantai?" Pertanyaan dari Bara membuat Ayra menoleh kemudian menganggukan kepalanya.

"Cuma pantai yang bisa ngobatin rasa kangen gue ke ibu," Bara tertegun mendengar jawaban Ayra.

"Di pantai juga yang melukiskan momen bahagia terakhir gue sama nyokap, sehari sebelum nyokap gue masuk rumah sakit, gue sama nyokap gue main di pantai berdua, dan gue ngerasa bahagia banget karena bisa punya waktu berdua sama nyokap." Bara masih diam tidak ingin memotong ucapan gadis di sampingnya ini.

Ayra terkekeh pelan, "Seharusnya gue ga ngebahas ini ke lo deh."

"Ay, gue ga pernah tau perasaan lo itu gimana, tapi seengganya gue bisa jadi tempat lo untuk berbagi," Ayra terdiam sebentar kemudian tersenyum kecil.

ALBARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang