Anyeong💙
Pakabar nih kalian?
Bintangnya pencet dulu ya biar authornya seneng:)×××HAPPY READING×××
****
Kini Tasha dan Gavin sudah ada di makam tempat Ibunda Tasha di makamkan. Sebelum ke sini tadi Tasha dan Gavin sempat mampir ke toko bunga untuk membelikan Ranty bunga favoritnya.
"Hai mah, apa kabar? Semoga mamah baik-baik aja ya." Ucap Tasha setelah meletakkan sebuket bunga di tanah makam Ranty.
"Mah, aku ke sini sama Gavin juga loh. Tadi, sebelum ke sini aku mampir toko bunga buat beliin mamah bunga ini, semoga mamah suka ya." Ucapnya terus menerus menatap nisan di hadapannya.
"Mah, kemarin aku mimpiin mamah. Aku kangen banget sama mamah, mamah di sana kangen gak sama Tasha?" Tasha mulai meneteskan air matanya.
"Banyak banget cerita yang pengen banget aku ceritain ke mamah. Tapi, apa mamah mau denger?"
"Oh ya mah, mamah di sana yang tenang ya. Gak usah khawatirin aku, karena di sini aku enggak sendirian lagi. Udah ada Gavin yang selalu nemenin aku. Dia selalu lindungin aku kayak mamah sama papah waktu dulu."
Gavin hanya bisa diam dan menatap gadis di sampingnya dengan tatapan iba. Ia tak sanggup lagi untuk mendengar semua perkataan yang diucapkan oleh Tasha. Air matanya sempat terjatuh, namun secepat mungkin ia tepis. Ia tidak boleh cengeng seperti ini, lihat saja Tasha.
Gadis itu banyak menyimpan luka di dalam hidupnya, namun tak pernah sesekali gadis itu mengeluh. Saat ini saja gadis itu masih sempat-sempatnya untuk tersenyum walau air matanya terus mengalir dan tidak bisa dibohongi lagi bahwa hatinya kini sangat terluka.
"Mah, udah dulu ya. Udah sore, Tasha harus pulang. Tunggu Tasha di sana ya, mah. Tasha yakin suatu saat nanti kita bakal bisa sama sama kayak dulu lagi."
"Aku sama Gavin pulang dulu ya, mah. Assalamualaikum." Pungkas Tasha lalu mengecup nisan Ranty penuh sayang.
Tasha tersenyum melihat Gavin yang sejak tadi sedang menatapnya sendu sekaligus iba.
"Hey, lo nangis ya? Maaf ya terlalu drama." Tunjuk Tasha jahil.
Secepat mungkin Gavin mentralkan raut wajahnya kembali.
"Enggak. Masa cowok kuat kayak gue cengeng, sih. Gak mungkin lah." Elak Gavin kikuk disertai kekehan pelan.
"Iya deh. Gavin yang kuat sekuat baja hitam." Ucap Tasha terkekeh.
Gavin mengukir senyum tipis saat melihat Tasha akhirnya kembali ceria.
"Pulang, yuk." Ajak Tasha berjalan duluan meninggalkan Gavin.
Gavin belum bergerak sedikit pun, ia masih terdiam di tempat sambil menatap kepergian Tasha.
"Sha, bahagia terus ya." Ucapnya lirih.
"Tante, aku janji bakal jagain Tasha terus. Aku juga janji gak akan buat Tasha jadi sedih. Pegang janji aku ya, tan." Ujar Gavin seraya menatap nisan Ranty lalu segera beranjak menyusul Tasha.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEWA - ON GOING
Ficção AdolescenteAnyeong, selamat datang di dalam cerita ini dan selamat menikmati alurnya. Cerita ini menceritakan sosok anak laki-laki yang pensiun menjadi badboy, memangnya ada? Buktinya ada, dia adalah seorang Dewa Dirgantara. Seorang badboy pensiun yang nantiny...