3. Awal Sebuah Kisah Panjang

17 3 0
                                    

Assalamualaikum?
Jumpa lagi😘
Tekan tombol bintangnya dahulu gais biar author nya seneng :)
Selemat menikmati ceritanya

-Happy Reading-

****

"Jatoh bangun sendiri!" seru Dewa dari dalam kamarnya saat Deon dan Jion baru saja keluar dari kamarnya.

Deon dan Jion adalah sahabat Dewa sejak masih duduk di bangku SMP. Dulu mereka sempat tergabung dalam satu komunitas geng motor yang sama. Namun, karena sempat ada insiden yang menimpa Dewa saat itu, itu lah salah satu alasan Dewa meninggalkan komunitas geng motornya. Dua manusia bobrok itu memang paling senang mengusik ketenangan seorang Dewa Dirgantara.

"Gue penasaran sama cewek tadi siang." Gumam Dewa merubah seraya posisi posisi rebahan menjadi duduk.

"Dia anak Pelita Jaya, kan?" Imbuhnya.

"Cantik juga kalo diliat-liat, tapi kok sok cuek gitu orangnya." Tak sadar Dewa sedang mengukir senyum tipis sejak tadi.

"Sok jadi misterius, lagi." Imbuhnya.

"Astagfirullah Dewa, lo apa-apaan sih? Ya kali lo bilang dia cantik kesambet apaan lo?" Dewa tersadar dan segera menarik semua ucapannya tadi.

"Sok cuek gitu dibilang cantik, judes lagi. Tapi, emanh beneran cantik sih." Ucapnya lagi.

"Hadeuh, ngapain juga sih jadi mikirin tuh cewek, gak penting banget." Dewa menyungar rambutnya ke belakang lalu menjambaknya frustrasi.

Entah kenapa sejak tadi pikirannya selalu dihantui oleh bayang-bayang gadis yang tadia siang bertemu dengannya.

****

Kringggg

Jam beker di atas nakas berbunyi nyaring membuat telinga Tasha terasa sakit saat mendengarnya. Tasha mengucak matanya yang masih tertutup rapat.

"Aduh jam, lo tuh bisa gak sih gak usah ganggu waktu gue sama mamah gue? Udah tau gue lagi melepas kerinduan sama mamah. Lama-lama gue ungsiin juga lo ke merkurius." Kesal Tasha sambil mendudukkan tubuhnya di atas kasurnya yang empuk.

Kini sudah pukul 05.10 WIB. Tasha segera beranjak dari tempat tidurnya yang nyaman itu menuju kamar mandinya.

Lima belas menit berlalu, kini di pantulan cermin rias sudah menampakkan Tasha yang sudah  berseragam rapih dan cantik, dan tentunya wajah cantiknya itu terlihat lebih fresh. Gadis itu mengikat rambutnya di belakang lalu merapikan rambut poninya yang sempat berantakan.

"Gue cantik?"

"Gue judes?"

"Gue jutek?"

"Gue cuek?"

"Gue pendiem?"

Tanyanya pada dirinya sendiri pada pantulan cermin.

"Selamat pagi dunia yang kejam, semoga hari ini akan lebih baik dari hari kemarin ya." Imbuhnya seraya mengangkat kedua sudut bibirnya membentuk senyum manis yang cantik.

DEWA - ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang