Aileen mengetuk pintu yang ada di hadapannya, sahutan mengijinkannya masuk terdengar dari dalam ruangan. Kakinya melangkah masuk mendekati lelaki yang sedang fokus pada berkas yang ada di atas mejanya. Berkas yang sejak tadi Aileen pegang, diletakkan di hadapan lelaki itu yang membuat fokusnya teralih pada Aileen.
"Lagi? Tidak bisakah aku istirahat satu hari tanpa perlu berurusan dengan tumpukan berkas ini?" keluh lelaki di hadapannya.
"Ini berkas yang butuh persetujuan anda untuk kerja sama dengan Mr. Joe" tanpa memperdulikan keluhan yang diberikan lelaki itu, Aileen menyampaikan tujuannya masuk ke ruangan lelaki itu.
"Dan perlu saya ingatkan kalau 30 menit lagi akan ada rapat terkait proyek GM Group" sambungnya lagi.
Kini kepala lelaki itu sepenuhnya terangkat setelah Aileen menyelesaikan ucapannya. Matanya menyipit, keningnya mengkerut mencoba untuk mengingat jadwal yang dia lakukan sebelumnya.
"Bukankah itu sudah aku lakukan 3 hari yang lalu?" Aileen hanya dapat menghela napasnya.
Salah satu hal yang membuatnya kesal dengan atasannya karena selalu melupakan hal yang sudah dia jadwalkan ulang. Saat Aileen mengingatkannya, dia selalu mengatakan kalau sudah melakukan jadwal itu sebelumnya.
"Sebelumnya anda mengatakan kalau kurang puas dengan rincian project yang mereka buat jadi anda meminta mereka untuk membuatnya kembali dan menjadwalkan rapatnya hari ini"
Aileen tetap mempertahankan senyum yang tercetak di bibirnya. Mau bagaimanapun, sudah tugasnya untuk mengingatkan jadwal yang harus dilakukan atasannya.
"Shawn"
Suara panggilan serta langkah kaki yang berasal dari belakang Aileen membuatnya membalikkan badan. Tubuhnya sedikit membungkuk saat menyadari siapa yang memasuki ruangan tanpa izin.
Wanita itu melangkah mendekati Shawn —lelaki itu tanpa memperdulikan Aileen yang berdiri di sana. Bukan meninggalkan ruangan, Aileen tetap berdiri di sana walaupun akan di anggap tidak sopan, dia hanya ingin mendapat jawaban dari atasannya perihal rapat yang harus mereka laksanakan. Jika harus di undur karena tamu yang datang, dia harus mengabari yang lain lebih dulu.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa masih di sini? Kau ingin mengganggu waktuku dengan tunanganku?" tatapan sinis serta suara yang terdengar kesal diberikan wanita itu saat melihat Aileen masih ada di ruangan itu.
"Hentikan Carolien! Perlu aku ingatkan, aku bukan tunanganmu. Sampai kapanpun itu tidak akan terjadi"
"Aku tunanganmu, semua sudah diatur oleh orang tua kita! Sampai kapan kau mau menyangkal status kita Shawn!"
Aileen yang mendengar perdebatan mereka hanya dapat memutar bola matanya. Dia sudah bosan dengan pemandangan di hadapannya. Sudah berulang kali dia menyaksikan hal ini dan terjebak di antara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract
Teen FictionBerawal dari sebuah kontrak sederhana yang berakhir mengikat selamanya. Apa yang akan kamu lakukan jika itu terjadi padamu? -------------- Started : 16 Desember 2020 End : - --------------