Chapter 2

377 67 16
                                    

Sean menghempaskan tubuhnya di atas sofa, matanya terpejam dan tangannya memijit pelipisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean menghempaskan tubuhnya di atas sofa, matanya terpejam dan tangannya memijit pelipisnya. Dia merasa lelah saat ini, kencan buta yang diatur ibunya membuatnya lelah. Dia tidak bisa menangani wanita-wanita yang dipilihkan ibunya untuk menjalani kencan buta dengannya.

Hanya dengan melihat mata mereka, Sean bisa tau kalau mereka tidak pernah tertarik dengan dirinya. Harta dan penampilannya yang membuat mereka berharap bisa menjadi kekasihnya dan dia tidak pernah menyukai semua itu.

Beberapa dari mereka bahkan bersikap sudah menjadi kekasihnya hanya karena dia datang ke kencan buta yang diatur ibunya.

"Ada apa denganmu?"

Sean membuka matanya, dia bisa melihat Kaivan berdiri di ambang pintu.

"Aku yakin kau sudah tau kenapa aku seperti ini" jawab Sean datar.

Kaivan Rocio Aubert, pemimpin sementara Aubert Group saat ini karena ayahnya masih belum bisa mempercayakan perusahaan padanya yang masih suka main perempuan dan dia teman Sean walaupun dia sering kali tidak mau mengakui Kaivan sebagai temannya.

Kaivan orang kedua setelah ibunya yang sangat ingin melihatnya memiliki seorang kekasih. Dia sering kali mengajak teman wanitanya menemui Sean hanya untuk membuatnya tertarik pada wanita, bukan pekerjaan lagi.

"Aku ingin membuatmu merasa hidup, bukan seperti robot yang hanya tau kerja dan kerja" itu yang Kaivan katakan saat Sean bertanya kenapa dia selalu berusaha membuatnya memiliki kekasih.

Sean bahkan meragukan itu mengingat dia selalu melihat Kaivan kesusahan karena para kekasihnya. Dia sering kali melihatnya mendapat makian, tamparan dan bahkan siraman air dari para wanita.

"Sudah aku katakan berulang kali, kalau kau ingin aunty berhenti mengatur kencan buta untukmu, kau harus berkencan"

Walaupun Kaivan sangat ingin melihat Sean mempunyai kekasih, tapi dia hanya ingin itu dilakukan atas kemauannya sendiri bukan paksaan. Melihatnya kesusahan seperti ini membuatnya merasa kasihan.

"Aku rasa kau harus membayar orang untuk pura-pura menjadi kekasihmu sementara waktu"

Sean tau kalau temannya bajingan tapi dia tidak tau kalau temannya sampai bisa memberikan saran gila seperti ini padanya.

"Kau pikir akan ada yang mau melakukan hal merepotkan seperti itu?"

Sean pikir hanya orang yang sudah tidak waras yang mau melakukan itu. Kalau bukan itu alasannya, pasti ada keuntungan yang diincarnya. Orang seperti itu yang harus dia hindari. Dia sudah sering bertemu berbagai macam orang yang mendekatinya dengan maksud tertentu, bahkan kerabatnya pun ada yang seperti itu.

"Tentu saja ada, aku menyarankanmu melakukannya karena aku pernah melakukannya" terang Kaivan yang membuatnya mengangkat sebelah alisnya.

"Kau ingat dengan mantan kekasihku Krystine? Karena aku kesal dia tidak ingin aku putuskan, aku membayar orang untuk jadi selingkuhanku" sambungnya.

ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang