Chapter 7

390 66 41
                                    

Yeremia masuk ke dalam apartemen dengan terburu-buru, masuk ke kamar Jocelyn tanpa mengetuk pintu lebih dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeremia masuk ke dalam apartemen dengan terburu-buru, masuk ke kamar Jocelyn tanpa mengetuk pintu lebih dulu. Di guncangkan tubuh Jocelyn yang masih tertidur terbalut selimut. Dia tidak masalah jika nantinya akan dimarahi, dia perlu untuk memastikan berita yang dia lihat.

"Urgh! Ada apa?"

Jocelyn bangun dengan menggaruk kepalanya kesal, alis yang mengkerut dalam membuat Yeremia yakin kalau dia sudah benar-benar mengganggunya.

"Kau bisa marah nanti. Tapi aku perlu memastikan, apa ini kau yang melakukannya?"

Dia mengambil ponsel yang ditunjukkan padanya, matanya menyipit saat merasakan cahaya masuk ke dalam retinanya. Sedikit demi sedikit dia bisa mulai melihat tulisan yang ada pada layar ponsel.

News!

Penurunan Saham Madison Group!

Hanya dalam satu malam, saham Madison Group melonjak turun. Para investor secara tiba-tiba menarik saham mereka dari Madison Group secara bersamaan. Masih belum diketahui penyebab para investor memutuskan untuk menarik saham mereka.

Jocelyn kembali memberikan ponsel yang di pegangnya pada Yeremia. Tubuhnya kembali berbaring di kasurnya, mengabaikan tatapan mata Yeremia yang memintanya untuk menjawab pertanyaannya.

"Bukan aku yang melakukannya"

Dengan mata terpejam, dia menjawab tuduhan yang dilayangkan padanya. Yeremia menatap Jocelyn tidak percaya, hanya Jocelyn yang bertengkar dengan Daina kemarin. Sekarang hanya dalam beberapa jam saja perusahaan keluarganya mengalami kebangkrutan. Bukan tanpa sebab Yeremia menduga kalau Jocelyn penyebabnya.

Dulu saat Waneta diganggu oleh tuan muda yang selalu membawa-bawa perusahaan keluarganya setiap kali mengancamnya, Jocelyn pernah turun tangan membantu masalahnya juga. Dia membuat para investor menarik saham milik mereka hingga perusahaan keluarga milik orang itu bangkrut.

Dia bahkan melakukannya tanpa bantuan dari perusahaan keluarganya. Yeremia tidak tau apa yang dilakukannya hingga bisa sampai seperti itu. Kini bahkan dia tidak tau bagaimana nasib tuan muda itu setelah perusahaannya bangkrut.

"Aku tidak akan macam-macam pada peruaahaan keluarganya kalau dia tidak pernah mengaitkannya"

"Lagipula, lebih baik aku membuat si sialan itu merasa malu dan tidak bisa keluar dari rumahnya hingga merasa mati lebih baik" sambung Jocelyn.

Ah, dia lupa untuk yang satu ini. Jocelyn bukan tipe seperti Selena, Jane ataupun Lissie yang menolong dengan menggunakan kekerasan. Dia lebih suka menghancurkan mental mereka dengan mengumbar hal busuk yang mereka lakukan.

"Lalu kenapa tiba-tiba perusahaannya hancur"

Yeremia mengerutkan keningnya, memikirkan kemungkinan lain yang bisa terjadi, membiarkan Jocelyn yang kembali tertidur.

ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang