Matahari bersinar terang, panas terik terasa menyengat siang hari ini. Jalanan terlihat ramai, orang-orang dengan tampilan formal menggunakan jas memenuhi jalan berusaha untuk masuk ke dalam tempat makan sekitar.
Pintu restoran terbuka, langkah kaki seorang wanita masuk ke dalam restoran. Matanya melihat sekeliling restoran yang terlihat ramai namun suasananya terasa hening.
"Permisi, apa anda sudah memesan tempat?" seorang pelayan menghampirinya.
"Atas nama Aston Sean"
Dia bisa melihat pelayan itu memandanginya menyelidiki. Tentu saja, siapa yang tidak tertarik dengan orang yang akan bertemu dengan seorang Sean yang terkenal.
Apalagi dia tidak memakai pakaian formal. Celana jeans warna biru dengan baju lengan panjang berwarna putih yang memperlihatkan bahunya serta outer cardigan warna biru yang dibawanya di lengan.
Pelayan itu mengantarnya, membawa ke tempat dimana sudah di pesan atas nama Aston Sean. Wanita itu diantar hingga ke depan pintu private room. Pelayan itu membukakan pintu ruangan di hadapannya sebelum pergi meninggalkannya.
Wanita itu duduk mengambil tempat tepat di seberang lelaki yang sudah lebih dulu tiba di sana.
"Selamat siang, maaf saya datang terlambat dari waktu yang dijanjikan. Ada urusan yang yang harus lebih dulu saya lakukan dan tidak bisa ditinggal"
Sebenarnya wanita itu tidak datang terlalu terlambat. Hanya saja lelaki di hadapannya datang lebih dulu. Tapi tetap saja untuk formalitas wanita itu meminta maaf atas keterlambatannya.
"Tidak masalah. Kita bisa memesan makan lebih dulu sebelum membahas masalah kontrak" ucap lelaki itu. Dia memanggil pelayan untuk membawakan buku menu.
"Silahkan pesan apapun" ucap lelaki itu lagi.
Wanita itu hanya menanggapi dengan anggukan kepala serta senyum tipis yang terukir di wajahnya. Mereka memesan makanan masing-masing sebelum kembali melihat satu sama lain.
Pelayan itu pergi setelah mencatat pesanan mereka. Wanita itu mengeluarkan maap dari dalam tasnya, menyerahkan ke arah lelaki di hadapannya.
"Ini dokumen untuk kontrak yang anda inginkan" jelas wanita itu ketika melihat lelaki itu melihatnya seolah bertanya 'apa ini?' padanya.
"Sebelumnya dokumen yang saya kirim melalui email hanya untuk kontrak sebagai calon klien" sambung wanita itu.
Pembicaraan mereka terhenti saat melihat pintu terbuka. Dua orang pelayan masuk mengantaran pesanan milik mereka. Pelayan itu izin untuk pergi setelah semua makanan telah diletakan yang ditanggapi dengan anggukan kepala dan senyum lembut dari wanita itu. Setelah pelayan itu pergi, raut wajah wanita itu kembali seperti biasa, tanpa ekspresi sedikitpun.
"Anda bisa membacanya lebih dulu dan jika ada ketentuan lain yang ingin anda tambahkan, anda bisa menulisnya di kertas kosong yang ada di sana"
Ucapan wanita itu mengakhiri obrolan mereka. Lelaki di hadapannya membaca dengan teliti dokumen yang diberikan wanita itu. Setelah hening beberapa saat, lelaki itu mengambil pulpen dan menorehkan tanda tangan pada dokumen tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract
Teen FictionBerawal dari sebuah kontrak sederhana yang berakhir mengikat selamanya. Apa yang akan kamu lakukan jika itu terjadi padamu? -------------- Started : 16 Desember 2020 End : - --------------