Tay dan New adalah musuh bebuyutan selama di High School. Tiada hari tanpa baku hantam, setiap pulang pasti selalu membawa luka.
Tay dan New, keduanya menyukai perempuan yang sama. Tapi bagaimana jika mereka dipaksa harus menikah?
Apakah baku hantam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hiruk pikuk dan keramaian Playhouse menyapa kehadiran New dan kedua sahabatnya. New yang jarang sekali menginjakkan kakinya ke tempat malam merasakan kepalanya berputar, kupingnya berdengung saking kerasnya musik yang diputar. Berbeda dengan Krist dan Gun, hampir setiap hari mereka menghabiskan malamnya ditempat ini, menghambur - hamburkan uang untuk membeli wine paling mahal dan akan berakhir blackout yang kemudian menyusahkan New karena harus membopong mereka dan mengantarkanya pulang dengan selamat. Well sepertinya Gun dan Krist berhutang banyak sama New.
"Ayo New" Gun menarik tangan New yang terlihat ragu untuk masuk.
"Ini kenapa kenceng banget sih musiknya?" New menggerutu tapi tetap melangkahkan kakinya kedalam, membelah kerumunan manusia yang sedang asik meliukkan badan mengikuti alunan musik.
"Yee norak lo, namanya juga club malam" Ucap Krist
"Gue udah pesen tablebuat kita, meja paling pojok. Lo sama New kesana dulu aja gue mau ke toilet bentar." Ujar Gun, ia berjalan sedikit berlari menuju toilet yang berada disamping pintu masuk.
"Ati - ati lo, nanti diculik" Kata New sedikit berteriak
Gun berbalik dan mengacungkan kedua jari tengahnya ke arah New dan Krist, membuat mereka terbahak.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Krist dan New sedang berjalan menuju table yang sudah Gun pesan setelah bertanya pada bartender. Gun memang tidak pernah mengecewakan dalam memilih tempat, lihat saja tablemereka sekarang berada ditempat VIP dengan tiang pole dance berdiri tegak ditengah - tengah meja mereka. Selain itu tempatnya juga sangat strategis mengarah langsung ke arah DJ yang sedang memainkan musik milik Florida berjudul Low.
"Gila si bocil milih tempatnya mantab banget." Ucap Krist. Ia mendaratkan bokongnya disofa empuk.
"Apanya yang mantab, gue pulang aja deh Kit." New bangkit dari duduknya. Ia merasa risih melihat banyak sekali wanita berpakaian mini berlalu lalang dengan tatapan menggoda kearahnya.
