- 03 -

108K 5.1K 1.4K
                                    

"Udah gue kirim syarat yang lo mau."

Olivia mengeluarkan struk transferannya kepada Harzean. "10 juta, kan?"

Harzean tak bergeming. Kedua tangannya masih masuk ke dalam saku jeans yang pria itu kenakan. Tatapannya terus lurus pada Olivia.

"Sekarang kasih gue obat penghilang bau yang kemarin lo janjikan." Pinta Olivia.

"Kenapa diam?"

"Lo beneran bohongin gue soal virus bau badan itu ya?!"

Olivia menepuk pundak Harzean membuat pria itu tersadar. "Kemasukan setan lo?"

"Eh, o-obat itu ya? Bentar gue cari dulu," Harzean berbalik badan dan berjalan ke arah tempat persembunyiannya lagi.

Sore ini Olivia sudah menghampiri Harzean ke gang sempit sunyi—tepatnya sebuah tempat pertemuannya dengan Harzean tadi siang.

"Tuh cowok beneran setan ya?"

"Padahal jalannya pelan tapi tiba-tiba aja udah gak keliatan." Olivia bergidik ngeri.

Rasa dirasa sudah lebih dari 15 menit Olivia namun Harzean tak kunjuk kembali padanya.

"Lah, kemana perginya tuh cowok?"

"Dia beneran ngambil obat, gak, sih?"

"Apa jangan-jangan gue beneran ditipu?"

Buru-buru Olivia berjalan ke arah tempat yang Harzean tuju tadi. Dengan jantung yang berdebar, dan rasa takut yang mulai berdatangan.

Tubuhnya mematung, Olivia menatap terkejut ke depan. "Harze—"

*****

"Olivia ke mana?"

Yoriko sedikit tersentak mendapat pertanyaan langsung dari Direkturnya. "Izin gak masuk lagi, bu."

"Katanya sakit parah."

Raut muka Aihelza mulai tak berkenan. "Separah apa? Kamu udah sempet jenguk dia belum?"

"Belum, bu. Akhir-akhir ini komunikasi saya sama Olivia gak bagus, bu. Dia lebih sering ngurung diri di apartementnya dan chat saya pun jarang ada yang dibalas." Yoriko tak berbohong pasal perubahan yang terjadi pada sahabatnya tersebut.

"Kamu tau proyek kita selanjutnya, kan, Yo?"

Yoriko mengangguk cepat. Ia yakin Aihelza akan membahas soal proyek besar yang pernah diajukan oleh Olivia beberapa bulan lalu, namun sekarang Olivia malah banyak tak hadir ke kantor.

Pertemanan antara Aihelza, Olivia, dan Yoriko begitu hangat tercipta, namun diluar itu semua—Aihelza masih tetap bisa membedakan antara dunia bisnis yang digemarinya, dan pertemanan manis dengan Yoriko maupun Olivia. Jadi, jangan salahkan Aihelza apabila ia merasa sedikit kesal pada Olivia yang menelantarkan sebagian usaha bisnisnya.

"Sepulang ini kita jenguk Olivia, ya, Yo."

Yoriko spontak mengangguk. Ia juga merasa khawatir pada Olivia. Mengapa gadis itu memilih untuk menutup mulut ketimbang membicarakan soal penyakitnya?

Yoriko:
Olivia, lo tau sesuatu, gak?
Aihelza kayaknya mau pecat lo deh

Yoriko tersenyum meledek sembari memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas.

*****

Kedua tangan Olivia masih setia mengusap-usap dadanya dari luar blouse gadis itu. Ia hampir mengeluarkan jantung dari dalam sana atas keterkejutan yang tadi menimpa dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fearless With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang