"Alvionita Gisella"

3 0 0
                                    

Sesampainya di UKS, Dio menunggu Vio hingga selesai mendapat perawatan, dio pun terlihat sangat khawatir dengan vio, vio pun sebenarnya memahami dengan sikap Dio yang sangat peduli terhadapnya, setelah mendapat perawatan, vio pun keluar dari ruang UKS dan melihat dio yang ternyata masih menunggu.

"vio, gimana keadaan kamu, sudah lebih baik kan, maaf tadi aku terlalu khawatir ama kamu, sampai aku memaksakan diri untuk antar kamu ke UKS, karena aku ingin masstiin kalau kamu benar-benar baik-baik saja setelah di UKS." ucap dio

"loe gak usah berlebihan deh, gue bisa jaga diri kok, gue yang paham ama tubuh gue sendiri, loe  santai aja, gak perlu terlalu khawatir ama gue, dan satu lagi, disini gue pengen fokus ama sekolah gue, gue harap loe paham ama gue" ucap vio

"apa kamu tidak bisa membuka hati kamu sedikit saja buat aku, apa kamu tidak bisa melihat ketulusan dari aku, sebenci itu kamu ama aku, atau memang cowok itu lebih sempurna buat kamu, vio..aku gak pernah seBUCIN ini ama cewek, pertama kali aku masuk sekolah ini, dari sekian banyak cewek di sekolah cuma kamu yang aku sayang vio, hari ini aku udah ungkapin apa yang seharusnya aku ungkapin, kalau emang kamu ingin aku menjauh akan aku lakuin selama itu buat kamu bahagia, jaga diri kamu baik-baik" ucap dio sembari pergi

entah mengapa saat dio ungkapin semua isi hatinya, hati vio berdetak cepat, saat dio beranjak pergi, hati vio sakit banget, vio pun terdiam saat dio beranjak pergi, sembari berjalan menuju ke kelas, vio melamun dan terus teringat yang disampaikan dio padanya, dan tiba-tiba airmata vio jatuh begitu saja.

deri melihat vio meneteskan air mata, deri pun langsung menghampiri vio, deri terlihat bingung dan bertanya kepada vio..

"loe kenapa?" tanya deri

"ngapain loe tanya-tanya?" jawab vio ketus

"loe kenapa sih, gue tanya baik-baik disini, o iya gue tahu, pasti dio kan yang udah buat loe kayak gini" ucap deri

"mending loe pergi sekarang, atau gue yang pergi" jawab vio ketus

"loe kenapa sih vio, gue jahat ama loe, gue cuek ama loe, kenapa sih loe, atau karena dio loe kayak gini.." ucap deri

"kenapa sih loe, selalu bawa nama dia, gue disini sama loe, kenapa loe selalu bawa nama dio disini, oke gue emang bingung ama perasaan ini, dio..dio..dio..kenapa setiap loe sebut nama dio, hati gue nangis, gue seperti merasa salah ama dia, rasanya gue gak mau dio pergi dari gue" ucap vio sambil nangis

"loe jatuh cinta ama dio, gue gak mau loe sama dia vio, gue lebih cinta ama loe, gue udah lama punya perasaan cinta ama loe, kenapa loe lebih memilih dio dari pada gue, gue gak mau loe ama dio, gue gak akan lepasin loe ama dio, ingat itu vio" ucap deri tegas

Setelah deri mengungkapkan isi hatinya, deri pun pergi, vio pun terdiam dan menyandarkan punggungnya ke dinding, vio menundukkan kepala dan menangis, vio bingung dengan perasaannya sendiri, sejujurnya vio disini sangat merasa bersalah dengan sikapnya ke dio, entah dia harus bagaimana dan seperti apa, meminta maafpun pecuma, karena vio berpikir dio tidak akan menerima maafnya, vio langsung masuk kelas dan minta izin ke gurunya untuk izin pulang dan viopun mengambil tasnya serta keluar dari kelas, saat keluar sekolah ternyata hujan pun turun, vio merasa cuaca sangat mendukung sekali, dia ingin sekali menangis tanpa ada yang mengetahuinya, dan viopun menerjang hujan itu sampai gerbang sekolah, vio buka gerbang sekolah itu sendiri karena security sekolah sedang ke toilet, vio menangis dalah perjalanan pulang, entah apa yang dirasakan vio hingga dia menangis tersedu sekali, dan saat vio berjalan, tak sengaja dia tersandung batu dan akhirnya hampir jatuh namun untung ada yang menerima tubuhnya saat hampir terjatuh dan dia adalah DIO, vio terkejut dan membuka matanya pelan-pelan untuk melihat siapa yang menyelamtkan dia yang hampir jatuh, vio pun terkejut..

"dio, loe.." ucap vio

"aku kan udah bilang, jaga diri  baik-baik, apa itu juga susah buat kamu" ucap dio

vio langsung membangunkan badannya dari tangan dio, vio bingung dan hanya bisa meneteskan airmata didepan dio, dio pun terkejut dan bingung kenapa vio bisa tiba-tiba menangis.

"Kamu nangis??" Ucap Dio

"Gak kok!!" Ucap vio

"Itu airmata apa??" Ucap Dio

Dio pun menatap vio dengan tajam, dan memegang tangannya, dan disitu vio pun tidak menolak, vio melihat ketulusan Dio.

Dio heran dengan perubahan vio, yang mau menerima tangannya,

"Kok tumben mau menerima tanganku?" Tanya Dio

"Dio, maafin gue, karena selalu ketus sama loe, gue jahat sama loe, Dio..gueee..?" Jawab vio, namun belum lanjut vio bicara, Deri teriak memanggil nama vio

"Vioooo...viooo" panggil Deri

"Ngapain sih" jawab vio ketus

"Ayo pulang bareng" ajak Deri sambil melepas tangan vio dari Dio

"Apaan sih loe, gak mau gue" jawab vio ketus

"Karena dia" jawab Deri tegas

"Iya kenapa, ada masalah??" Jawab Dio tegas

"Loe berani yaaa" jawab Deri sambil narik Dio

"Apaan si loe der, gila ya loe, ini masih di wilayah sekolah tahu" jawab vio

"Loe pulang sama gue atau sama pecundang kayak dia" tanya Deri tegas

"GUE PULANG SENDIRI" jawab vio ketus

"Vio..pulang sama aku, aku gak mau kamu jatuh lagi" ucap Dio sambil memegang tangan vio

Deri pun terdiam melihat vio yang tidak menolak ajakan Dio, Deri teriak..

"Apapun yang terjadi loe cuman milik gue vioooo..milik gueeee" teriak Deri

Bersambung dulu ya gaeeeesssss....😘😘😘😘

"Alvionita Gisella"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang