Bagian III - Janji

37 6 0
                                    

Sudah sekitar 3 minggu sejak ulang tahun Hana. Namun, Yeonjun tidak juga menemukan ada tanda-tanda kehadiran dari Hana.

"Hana kemana ya..."

Setiap hari, Yeonjun selalu mengulangi rutinitasnya, yaitu meng-scroll timeline weverse untuk mencari postingan dari Hana. Namun hasilnya nihil. Yeonjun mulai menyerah mempertahankan cintanya. Ia merasa bahwa tidak ada gunanya ia menunggu karena Hana seakan melupakan janjinya. Namun disisi lain, ia juga berpikir, mungkin Hana masih berusaha menyembuhkan dirinya.

Sementara itu, perubahan pada Yeonjun mulai disadari oleh staff dan para member. Ia seringkali salah ketika latihan koreografi. Pola makannya menjadi tidak teratur. Bahkan, sudah beberapa hari ini ia kurang tidur, terlambat bangun, dan akhirnya datang ke agensi dengan mata panda. Akhirnya, di salah satu kesempatan, semua member berkumpul di ruang tengah dorm mereka untuk berbicara.

"Hyung, lu akhir-akhir ini keliatan kurang baik" kata Soobin, mengawali pembicaraan.

"Hufft..." Yeonjun menghela napas. "Ya gitulah. Gue mau bohong juga gak bisa kan. Udah keliatan"

"Staff juga tadi ada ngomongin lu. Katanya mereka khawatir lu gak produktif seperti biasanya" kata Beomgyu sambil sesekali mengambil snack milik Hueningkai.

"Ih hyung jangan diambilin terus! Lu beli sendiri aja ngapa" Hueningkai buru-buru menjauhkan snack nya dari jangkauan Beomgyu.

"Lu kalo ada apa-apa cerita aja sama kita hyung. Kita kan keluarga. Gue ngeliat lu uring-uringan gini juga khawatir" kata Soobin lagi sambil merangkul Yeonjun. Yeonjun tenggelam dalam rangkulan itu dengan wajah murung.

"Kayaknya buat sekarang gue ga bisa ceritain ini"

Taehyun pun menyambung "Ya gue paham sih kalo lu ga bisa cerita. Mungkin masalahnya terlalu bersifat pribadi dan gue hargai itu. Tapi sorry to say, walaupun lu lagi ada masalah, please lu mesti tetep profesional. Jangan campur masalah pribadi sama masalah kerjaan. Kita udah mau comeback Jepang dan lu aja latihan koreografi masih salah semua!"

Entah mengapa, nada bicara Taehyun menjadi tinggi di akhir. Sepertinya ia kesal karena kegiatan latihan grup banyak terhambat akhir- akhir ini. Suasana dorm pun mendadak hening. Taehyun menyambung perkataannya lagi.

"Kalo lu ada masalah, ya cerita. Kalo lu ga bisa cerita, ya setidaknya cari penyelesaian sendiri. Lu bikin staff dan member jadi pusing tau gak. Kalo satu orang terhambat, semua juga bakalan terhambat. Kita ini team. Jadi jangan egois!"

Brakk! Yeonjun menggebrak mejanya.

"Iya gue tau maksud lu ngomong gini demi kebaikan team. Tapi gue ini hyung lu! Dan lu ga paham sama apa yang gue rasain! Gue emang ga bisa cerita tapi gue cuman butuh penghiburan! Dahlah gue emang hyung yang ga berguna buat kalian!"

Yeonjun pun segera masuk ke kamarnya dan membanting pintu. Sepertinya ia benar- benar sedih dan tidak bisa diganggu.

Soobin segera menenangkan Taehyun yang masih terbakar amarah. "Udah-udah jangan emosi lagi. Dia cuman butuh waktu buat menenangkan diri. Mungkin dia lagi jenuh sama kerjaan"

Sementara itu, Beomgyu dan Hueningkai masih sibuk mempermasalahkan snack. Soobin pun menyuruh mereka untuk tenang dan beristirahat.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Namun Yeonjun tak juga terlelap. Ia sudah mencoba mendengarkan musik, dan bahkan membaca buku. Namun rasa kantuk tak juga datang. Sepertinya perdebatan dengan Taehyun membuatnya tidak tenang. Yeonjun pun mendadak teringat dengan pesan ibunya : Jangan pernah berdebat sebelum tidur.

"Huh, emang seharusnya tadi gue gausah debat sama Taehyun. Ga bakal menang. Tapi gimana ya kata-kata dia nyakitin banget. Sebel gue"

Akhirnya, Yeonjun kembali membuka weverse. Bukan untuk mencari Hana, melainkan hanya untuk membunuh waktu hingga rasa kantuk datang. Disana, ia menemukan Taehyun yang sedang asyik berinteraksi dengan penggemar. Ada beberapa komentar yang tertangkap oleh mata Yeonjun.

My Girl(fan) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang