part 3

915 76 4
                                    

"Arghhh hahhhh ahhh nallll"

"ahhh n-al berhenti" desah Veranda sambil kedua kaknya menjepit kepala Kinal yang ada di bawahnya.

Kinal memberhentikan aksinya yang sedang bermain di bawah Veranda. Dia merayap keatas tubuh Veranda lalu tiduran di samping Veranda.

"Kenapa sayang?" Tanya kinal lembut

"Perasaan aku nggak enak banget nal" jawab Veranda sambil memegang dada nya.

Kinal menaikkan selimut untuk menutupi tubuh polos Veranda, lalu langsung memeluk tubuh samping Veranda.

"Tenang ve semuanya baik-baik ajah, mungkin itu cuman perasaan kamu ajah" ucap Kinal Sambil mengelus rambut Veranda.

"Perasaan aku nggak enak nal, aku takut terjadi sesuatu sama anak aku" lirih Veranda.

"Nggak sayang, aku yakin anak kita baik-baik ajah. Kamu mau telpon orang rumah?, Biar aku telponin?" Ucap Kinal. Veranda menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Kinal mengambil ponselnya lalu langsung menelpon salah satu adik Veranda.

"Hallo Assalamualaikum Shani" salam Kinal ketika telponnya sudah di angkat lalu dia langsung melonspeker nya agar Veranda jg bisa mendengarnya.

"Waalaikumsalam kak Kinal"

"Shan maaf ya kak Kinal ganggu, kak Kinal mau nanya kabar Nabilah, dia baik-baik ajaa kan? Soalnya dari tadi perasaan kak ve nggak enak" ucap Kinal.

"......" Shani tak menjawab ucapan Kinal dan malah mengobrol dengan seseorang di sana.

Veranda semakin gelisah ketika tak mendapat jawaban dari Shani. Dia memeluk erat tangan Kinal dan menaruh kepalanya di  bahu Kinal.

"Shan kamu masih di sana kan?" Ucap Kinal sambil melirik Veranda.

"Hallo sayang ini mama" Kinal dan Veranda mengkerutkan keningnya ketika ponsel berpindah kepada melody.

"Hallo iya mah. Mah gimana keadaan anak aku, dia baik-baik ajah kan?, Soalnya Perasaan aku dari tadi nggak enak banget mah" ucap Veranda.

"Hmm maaf ya ve sebelumnya karena mama udah lengah jagain anak kamu, mama juga kaget pas anak-anak ngabarin kalau Nabilah ke serempet mobil karena mama tadu nggak ikut mereka lari pagi. Tapi kata Boby dia nggak kenapa-kenapa kok, cuman luka-luka ajah nggak terlalu parah. Ini juga mama sama yang lain baru sampai rumah sakit" jawab melody yang membuat Veranda terkejut.

"Nal aku mau pulang nal, aku mau pulang ke-indonesia" rengek Veranda hampir menangis.

"Hmm yaudah ma makasih ya, nanti Kinal Telpon lagi untuk menanyakan kondisi anak Kinal" ucap kinal sopan.

"Iya nal" dan sambungan pun langsung terputus.

"Nal aku mau pulang hikss, aku mau pulang. Aku harus mastiin anak aku baik-baik ajah" tangis Veranda.

Kinal membawa Veranda kedalam dekapannya, mengelus punggung polos  Veranda.

"Iya kita pulang sayang. aku mau telpon ayah dulu ya biar dia ngirim pesawat pribadi buat kita. Dan aku usahin besok pagi kita pulang" ucap Kinal. Dan dia pun langsung menelpon ayahnya.

Di tempat lain. Melody bersama dengan ke- tiga anaknya berjalan di koridor rumah sakit dengan tergesa-gesa. Saat sampai di depan UGD dan melihat ada Keynal memancing emosi melody.

'plak'

"Pria brengsek!, Berani-berani kamu nabrak cucu saya!" Teriak melody di depan wajah Keynal.

"Maaf Bu bukan Suami saya yang nabrak cucu ibu, tapi supir kami" ucap Sinka.

Melody menatap tajam Sinka, lalu berjalan mendekati dokter yang keluar dari ugd.

familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang