Tunggu Aku di Jakartamu

42 1 0
                                    

Khaylila masih memandangi batu nisan bertuliskan Stevia Garcia. Perlahan ia mulai meletakkan bunga anyelir berwarna pink yang sedari tadi ia pegang ke atas gundukan tanah yang belum mengering itu. Ini merupakan tujuan terkahirnya, sebelum ia benar-benar meninggalkan negeri Paman Sam ini.

Khaylila terlihat bersenandung mengikuti lagu yang keluar dari earphone yang ia pakai. Tanpa memedulikan suasana sekitar.

"Tunggu aku di Jakartamu." Ketik Khaylila dan segera mengirimnya pada seseorang yang ia kenal hanya lewat dunia maya.

Terdengar sebuah pengumuman, pemberitahuan pesawat akan segera mengudara. Khaylila semakin larut dengan musik band legendaris yang selalu di dengarnya.

Khaylila lahir tepat di tahun dua ribu, umurnya saat ini adalah dua puluh tahun. Tapi ia amat suka mendengarkan musik-musik Sheila on 7, band legendaris yang lahir pada tahun akhir sembilan puluhan, tepatnya sebelum ia ada di dunia. Bukan tanpa sebab ia menyukainya. Tapi karena seseorang yang tidak pernah ia jumpai sekalipun dalam hidupnya, sangatlah mengidalakan lagu-lagu mereka. Membuat ia yang penasaran menjadi ikut mengidolakannya Sheila on 7 juga. Bahkan namanya sendiri diambil dari sebuah lagu.

***

Khaylila melangkah menghindari kerumunan orang yang sama-sama baru keluar dari pesawat. Mencoba mencari orang yang berjanji akan menjemputnya. Ia mencoba untuk menghubunginya, namun tidak ada jawaban dari orang itu. Khaylila memutuskan untuk segera berjalan ke depan. Mungkin ia akan menemukan sebuah taksi yang bisa mengantarnya berkeliling Jakarta, tanpa harus menunggu temannya itu.

"Sorry, sorry!" Ucap seseorang yang menabrak Khaylila. Ia terlihat begitu terburu-buru. Terlihat sebuah tulisan nama yang ia bawa terjatuh. Khaylila mengerutkan kening, ketika melihat namanya tertera pada kertas yang lelaki itu bawa.

"Khaylila Candra?" Ucap Khaylila melihat sederet nama itu.

"Yes, she is my friend, and i'm late picking her up." Ucapnya sambil pergi meninggalkan Khaylila.

"I'm Khaylila Candra, are you Eka Candra?" Tanya Khaylila menghentikan langkah pria itu.

"Are you seriously?" Tanyanya tak percaya.

"Tunggulah aku di Jakartamu, tempat labuhan semua mimpiku." Ujar khaylila menyanyikan lagu sebait lagu dari band favoritnya.

"Kalo kaya gini, baru aku percaya." Ucap Candra tertawa sambil melangkah mendekati Khaylila.

Candra adalah teman yang ditemukan Khaylila di dunia maya. Mereka berteman setelah sama-sama mengikuti sebuah group dengan nama Sheila Gank, yang berisikan orang yang sama-sama mengidolakan Sheila on 7, yang selalu mereka yakini, karyanya tidak akan pernah mati.

"Kamu lancar pakai bahasa Indonesia, padahal belum sampai satu jam kamu sampai di sini." Ucap Candra heran mendengar Khaylila yang begitu mudah berbahasa Indonesia, karena selama ini mereka selalu bertukar pesan menggunakan bahasa internasional.

"Jelas lancar. Aku sudah belajar bahasa Indonesia sejak kecil." Ucapnya sambil tersenyum.

"Wow." Candra begitu takjub mendengar jawaban dari temannya ini. Tidak menyangka ada orang Amerika yang sudah mempelajari bahasa Indonesia sejak ia kecil. Tapi tak heran, Candra teringat Khaylila mengidolakan band yang sama dengannya itu sejak lama. Mungkin karena itu pula ia belajar bahasa Indonesia.

*Jangan lupa tekan bintangnya jika kalian suka, itu sangat berharga bagi author🙏

Khaylila's SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang