Chapter 5

276 27 1
                                    

"Wahai kau yang sedang dimabuk cinta, berikanlah padaku setetes apa yang kau reguk. Dikala kau terjatuh nanti, aku akan tahu rasanya limbung tanpa harus terpuruk .."


- Lelaki Yang Jatuh Cinta Tiap Hari , Hermawan Aksan

.
.
.
.
.
.
.

Primavera bar & lounge. Pukul 21.30 waktu KST

Lucas meneguk sedikit demi sedikit minuman keras yang berada dihadapannya. Tiga botol minuman keras telah ia tandaskan dalam kurun waktu dua jam kebelakang ..

Bar tempat Lucas minum tampak lengang, namun begitu masih ada beberapa gelintir pengunjung didalamnya. Kemungkinan besar sama seperti dirinya, mencari sedikit kehangatan diawal musim dingin ini.

Lucas bersyukur ia datang pada saat yang tepat, karena saat ini ia sedang ingin menyendiri.

Sebenarnya beberapa saat yang lalu ia ditemani oleh Ten dan Hendery. Namun mereka berdua lanjut ke acara lain sehingga tidak dapat menemani Lucas hingga akhir. Hal tersebut tak menjadi masalah baginya karena Lucas pun sedang ingin menyendiri. Mungkin untuk sekedar merenung ataupun sekedar me time belaka.

Lagipula akhir-akhir ini banyak hal yang menyita pikirannya. Mulai dari karir, keluarganya, hingga masa depannya. Semua pikiran-pikiran tersebut terkadang menjadi beban pikiran bagi Lucas, bahkan secara tak sadar terbawa kedalam kehidupan sehari - hari.

Contoh paling nyata adalah ketika ia sedang perform bersama seluruh member NCT di AAA yang membuat para fansnya khawatir. Dan walaupun Lucas dikenal sebagai seorang yang ceria dan humoris, namun untuk masalah pribadi ia cukup tertutup. Tidak sembarangan orang dapat mengakses jauh kedalam hati seorang Lucas.

Sendiri dimalam hari bertemankan sebotol minuman keras pada cuaca yang dingin dan disertai oleh kehangatan temaram lampu bar cukup membuat mood Lucas sedikit membaik.

Menikmati waktu sendirinya yang sangat langka disela - sela kesibukannya sebagai seorang idol adalah hal yang sangat luar biasa baginya.

Kepalanya mulai terasa pusing akibat efek alkohol yang diminumnya. Lucas cukup tahu bahwa alkohol bukan merupakan jawaban dari segala kegelisahan yang tengah ia rasakan. Namun saat ini alkohol lah yang Lucas perlukan ..

Tiba - tiba tangannya meraih ponsel dan mulai mencari no telepon seorang pemuda yang selintas tadi memasuki pikirannya.


Na Jaemin 


Entah mengapa tiba-tiba raut wajah pemuda manis itu terlintas dalam pikirannya. Tanpa banyak pertimbangan ia menelepon pemuda yang satu tahun lebih muda darinya itu.


"Yeoboseyo?" ujar sang empunya suara yang tak lain adalah Jaemin sendiri


"Nana .." ujar Lucas mengumpulkan kesadarannya yang tersisa


"Lucas hyung? mengapa suaramu berat sekali?" tanya sang pemilik suara terkejut


"Yeahh .." Lucas hanya mengeluarkan desahan berat


"Hyung? Apakah Hyung sedang mabuk?" ujar Jaemin dengan nada khawatir


"Naa .. temani aku" ujar Lucas dengan nada berat

We mean to each otherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang