Tepat jam setengah 5 pagi Jiyeon terbangun dari mimpi indahnya, tidak mau menyia-nyiakan waktu. Jiyeon segera bersiap-siap dan berangkat duluan, tapi tak sengaja aku menabrak seseorang, Jiyeon pun membenarkan kaca matanya.
"Lihat jalanmu!" Bentak seseorang, ya siapa lagi kalau bukan Tiffany.
Jiyeon yang bersalah karena kecerobohannya, bahkan ia hanya bisa diam dan menunduk.
"Maaf Eomma, aku tidak sengaja."
"Maaf? Kau pikir dengan maaf bisa membuatku memaafkanmu, Hah?"
"Aku tidak sengaja, Eomma."
"Kau benar-benar pembawa sial." desis Tiffany.
"Ada apa ini?!" tanya Changmin yang datang bersama Yekoo.
"Jiyeon sangatlah ceroboh." ucap Tifanny sinis.
"Jiyeon, stop being clumsy!" tegas Changmin sambil menatap Jiyeon tajam, dan mencekal pergelangannta dengan kuat.
"Sudahlah, Eomma, Appa. ini hanya masalah sepele." lerai Yekoo.
"Aku berangkat dulu, aku mintaa, maaf Eomma, aku tidal sengaja.'' ucap Jiyeon lalu meninggalkan mereka.
...
Jiyeon segera memasuki kelas dan ia sangat bersyukur karena hari ini, masih sangat sepi karena sekarang masih jam setengah enam, masih sangat pagi.
"Hey, aku Hwang Momo. Siapa namu?" ucap seseorang sambil mengulurkan tangannya, Jiyeon pun membalas uluran itu.
"Aku Jiyeon, kau anak baru?" Tanya Jiyeon.
"Ya, dan bolehkah aku duduk di sini?" tanya Momo.
"Apa kau tidak malu, duduk bersamaku?"
"Tidak, jadi bolehkah?" Tanya Momo.
"Tentu saja.
"Ngomong-ngomong, tanganmu kenapa?" Tanya Momo seketika melihat tangan Jiyeon yang sudah memerah.
"Aku menabrak seseorang saat sedang naik sepeda." ujar Jiyeon berbohong.
"Tapi, itu seperti cekalan tangan?"
....
Bel istirahat pun berbunyi, Jiyeon dengan cepat membereskan semua barangku, tapi saat dirinya hendak berjalan ada yang mencekal tangannya.
"Jiyeon, aku boleh ikut denganmu ke kantin?" tanya Momo.
"Aku tidak ke kantin."
"Kenapa." seru Momo dengan sedih, membuat Jiyeon menjadi kasihan, tapi ini pilihan sulit jika Jiyeon pergi ke kantin, pasti akan di bully lagi.
"Baiklah, aku akan menemanimu ke kantin " ucap Jiyeon membuat Momo tersenyum sumringah.
Mereka berjalan beriringan dan banyak sekali orang berlalu lalang memperhatikan mereka, tapi bedanya tidak ada caci makian untuk Jiyeon hari ini, melainkan pujian untuk wanita disebelah Jiyeon, Hwang Momo.
"Kita duduk di sini saja." ucap Momo.
"Jangan, ini tempat duduknya Squad Jungkook." ujar Jiyeon pelan.
"Siapa Jungkook?" tanya Momo.
"Saya Jungkook." seru Jungkook dari belakang Momo, membuat wanita itu memutar tubuhnya seketika Jungkook memandang Momo kagum.
"Oh, ya sudah ayo duduk Jiyeon, kau mau pesan apa biarkan aku yang tlaktir." ujar Momo tanpa memperdulikan jika itu tempat duduk Jungkook.
"Tidak perlu, mo.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Anhedonia
RomancePark Jiyeon adalah bahan bullyan Jungkook , karena perpenampilan Nerd. tak hanya disekolah, dirumah pun tidak jauh berbeda, Jiyeon merasakan lebih buruk jika harus berada disebut rumah tapi melainkan neraka.