My Sister Birthday

380 74 11
                                    

Hari ini ulang tahun Yekoo yang ke 17 tahun artinya dia akan sweet seventeen, maka dari itu Jiyeon membantunya merias diri.

"Apa kau tidak ikut ke pesta ku?" tanya Yekoo.

"Entahlah, aku takut jika Eomma tidak mengizinkanku "

"Aku akan mengatakan pada Eomma, supaya kau boleh ikut, Jiyeon."

"Tidak perlu, oh ya Happy Birthday Eonni, terima kasih sudah menjadi sayap bagiku, semoga kau menjadi seseorang yang sangat berarti bagi dunia ini. Aku menyayangimu, Eonni." ujar Jiyeon begitu tulus sambil tersenyum dan memeluk kakaknya.

Sedangkan Yekoo, bukannya menjawab dia malah mengarah ke atas dan matanya sudah berkaca-kaca.

"Hey jangan menangis, nanti make up-mu akan berantakan." ucap Jiyeon.

"Terima kasih, Jiyeon." balas Yekoo sambil memeluk Jiyeon.

"Oh ya, tadi aku melihat Eomma membawa minuman keras, apa pestamu menyediahkan minuman keras?" tanya Jiyeon.

"Maksudmu Wine? Whisky? And Jack Daniel's?" pertanyaan Yekoo di angguki oleh Jiyeon

"Kita sudah dewasa, Jiyeon, jadi minuman itu wajar saja." lanjut Yekoo.

"Baiklah, semuanya sudah selesai. Aku akan ke kamar, semoga harimu menyenangkan." ujar Jiyeon lalu meninggalkan Yekoo dan beranjak pergi ke kamarnya.

Jiyeon pun langsung mandi untuk menenangkan pikirannya, setelah itu dia berada di depan cermin, menatap wajahnya dan mulai berkecil hati.

"Pantas saja tidak ada yang mau berteman denganku." ucap Jiyeon pada dirinya sendiri, lalu dia mulai mengeringkan rambutnya yang panjang itu juga memakai vitamin rambut.

Jiyeon mulai melepas behelnya dan memperhatikan satu persatu giginya yang memang sangat rapih, dia pun tersenyun sendiri karena penampilannya sekarang sangat Not to bad.

Sebenarnya Jiyeon tidak memiliki rabun pada matanya, hanya sejak kecil Jiyeon selalu terbiasa memakai kaca mata Anti Radiasi untuk melindungi kedua matanya agar tidak rusak, karena Jiyeon sejak kecil sering bermain dengan komputer dan Ipad agar tidak menganggu ayah dan ibunya, maka dari itu paman Wang memberinya kaca mata Anti Radiasi.

Tiba-tiba terlintas di pikirannya wajah Park Hana, dia mirip dengan wanita itu, hanya saja matanya berbeda.

"Hey Yekoo, aku ada urusan mendadak, bagaimana dengan Jungkook? He's drunk." ujar Junhe.

"Lebih baik kau bawah Jungkook masuk terlebih dahulu, aku akan menyuruh supirku mengantarkannya." ucap Yekoo langsung meninggalkan Junhe kebingungan.

Dengan berat hati, Junhe membawa Jungkook ke suatu kamar, dan ia tidak peduli itu kamar siapa yang penting ia bebas.

"Hey, ini kamar siapa?" tanya Jungkook masih setengah sadar.

"Aku tidak tau, lebih baik kau istirahat saja di dalam, kata Yekoo pakai kamar yang mana saja." ujar Junhee meninggalkan Jungkook yang berdiri di depan kamar itu.

Jungkook pun masuk ke kamar, dan dia melihat seseorang sedang tidur disana, lebih tepatnya Jiyeon sedang tidur disana, tetapi Jungkook tidak tau itu siapa saking pusingnya.

Jungkook duduk di salah satu sofa kamar Jiyeon dan berbicara tidak jelas membuat Jiyeon terbangun dan terkejut, melihat Jungkook ada di kamarnya.

"Apa yang kau lakukan di kamarku?" tanya Jiyeon ketakutan.

Dan Jungkook pun melihat Jiyeon dengan tatapan tajam.

"Diamlah, Nerd. Yekoo mengatakan bahwa aku bebas di sini." ujar Jungkook sambil memejamkan matanya.

"Lebih baik kau pulang, nanti orang tuamu khawatir." ucap Jiyeon yang tidak di tanggapi oleh Jungkook, dan dengan sekuat tenaga dia membopong tubuh pria itu.

"Apa yang kau lakukan, Nerd?!" tanya Jungkook.

Mereka pun menuruni tangga, dan melihat bahwa pesta masih berlangsung, Jiyeon melihat Yekoo sama halnya dengan Yekoo, tapi entah kenapa Jiyeon menatap ke arah kakaknya yang tersenyum dengan datar.

Jiyeon membawa Jungkook masuk ke dalam mobilnya, lalu mulai menjalankan mobilnya, dan hujan deras pun mengguyur kota ini. Tapi Jiyeon tidak tau dimana rumah Jungkook.

"Eumm, rumahmu dimana?" tanya Jiyeon.

"Shit! Kau mau membunuhku?" tanya Jungkook membuat Jiyeon binggung.

"Maksudmu apa?" tanya Jiyeon.

"Ke apartemen-ku saja." ucap Jungkook.

"Apartemenmu di mana?"

"Luxury" balas Jungkook lalu Jiyeon mengendarai mobilnya lagi.

AnhedoniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang