nëntë

291 47 0
                                    

*

*

*

"Baiklah, bisakah kenal kan diri kalian?" Kata bocah yang menggunakan baju kodok.

"Namaku, Hwang Gabriel. Lima tahun." Bocah yang menggunakan jaket memperkenalkan dirinya terlebih dahulu, membuat El dan bocah baju kodok mengangguk.

"Namaku, Seo Gazelle. Lima tahun juga." El memperkenalkan dirinya, lagi-lagi mereka mengangguk.

"Namaku, Giovani Bang. Lima tahun juga." Kata bocah dengan baju kodok.

"Eumh, coba ceritakan tentang kalian." Pinta Grabiel.

"Panggil aja aku Gio, Aku tinggal dengan Ayah dan Kak Ge. Saat ini kak Ge kelas dua belas SMA"

"Wah benarkah?" Tanya  El tak percaya, Gio mengangguk mengiyakan.

"Panggil aku iel, aku tinggal dengan Papa dan kak Ian. Kak Ian juga SMA, tapi kelas sebelas." Kata iel mencoba mengingat.

"Panggil aku El, aku sebelumnya tinggal di London. Trus pindah kesini, aku tinggal sama Buna. Aku juga nggak punya Kakak." Kata El, ia cukup kecewa karena tidak mempunyai seorang kakak.

"Waaah, Gio punya Ayah, El punya Ibu, trus iel punya Papa. Jangan-jangan kita ini saudara kembar yang terpisahkan lagi.

Ada tu kan di film-film" iel bersorak senang, ia ingin sekali bertemu dengan Ibunya.

"Hei, jangan bercanda." Gio memukul kepala iel kecil, membuat iel mengerucutkan bibirnya.

"Iel tidak bercanda, ayo kita buktikan."

"Bagaimana?" Teriak El dan Gio serempak, yaa mereka benar-benar ingin bertemu dengan ayah dan juga Buna.

"Mari bertukar tempat" kata Iel membuat Gio menggeleng ribut.

"Tidak, aku tau kita mirip. Tapi tentu saja sifat dan kebiasaan kita berbeda, nanti ketahuan bagaimanapun?"

"Ayolah dik, kita coba saja dulu." Iel memeluk leher Gio, membuat Gio keberatan.

"Hei, siapa adikmu? Kau yang adik."

"Kau adikku, aku anak pertama. Lalu kau kemudian dia." Iel menunjuk Gio dan El secara bergantian, tentu saja Gio tidak terima berbanding terbalik dengan El yang tak mengerti.

"Enak aja, kau yang adik. Aku kakak, kau adik kedua, dan El anak terakhir."

"Enak aja."

"Kalian kenapa bertengkar? Sekarang bukan masalahnya siapa anak pertama atau kedua, tapi kita ini siapa?" Kata El membuat Gio dan Iel langsung terdiam, keduanya mengangguk lalu mengekpresikan wajah berfikir.

"Ayolah, kita bertukar tempat untuk sehari saja. Aku akan menggantikan tempat El, El menggantikan tempat Gio, Gio menggantikan tempat ku. Bagaimana?"

"Ayo"

Iel yang tak sabaran langsung menarik El dan Gio menuju toilet, mereka yang di tarik hanya pasrah.

Mereka keluar beberapa saat setelah selesai bertukar baju, yaa mereka benar-benar terlihat satu sama lain.

"Wah, aku seperti sedang bercermin" iel menatap Gio yang menggunakan pakaiannya, benar-benar mirip.

*Kriiiiiinggg

"Yes, pulang. Gio, nanti Papa akan menjemput. Papa menggunakan motor, kau tunggu saja di depan pagar." Kata Iel memberitahu, Gio mengangguk paham.

"El, nanti yang akan menjemput supir rumah. Paman Jung, nanti kau akan di jemput olehnya." Gio berkata sambil memperbaiki jaketnya, ia risih menggunakan jaket seperti itu.

Jingga [ChanChangJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang