12 - Jauh

8 1 0
                                    

Aku tidak tahu mengapa sikapku pada pak Alfaro menjadi seperti ini. Disisi lain aku merasa kecewa dan disisi lain aku merasa tidak tenang karena terus menjauhi pak Alfaro.

Disinilah aku duduk sendiri ditaman kampus dengan buku tafsir yang sejak tadi ku baca namun justru aku hanya duduk diam melamun memikirkan pak Alfaro "Ya Allah ada apa denganku?".

"Assalaamu'alaikum kak Saffa?" aku menoleh saat ada seseorang yang memanggilku, ku lihat ia Aisyah membuatku terkejut, sedang apa Aisyah disini.

"wa'alaikum salam loh sya kamu kok disini?, sini duduk"
Aisyah tersenyum dan duduk disampingku.

"Ais rindu kak Saffa, chat Ais kok gak dibales-bales sih kak?" ucapnya merengek seperti anak kecil, aku tersenyum dibalik cadarku.

"ohyah?, sebentar" aku mengecek ponselku, mataku terbelalak, aku melihat banyak pesan masuk dari Aisyah, dan Pak Alfaro. Pak Al?.

"ya Allah syah, maafin kakak yah? Kakak gak tau kalau kamu chat kakak" ucapku menyesal.

"kak?"
"mm?" jawabku

"apa kak Saffa menyesal menerima lamaran kak Al?"

"maksudmu?" tanyaku tak mengerti.

"mmm.. Kak Al nanyain kak Saffa ke Ais, katanya kak Saffa gak prnh bales chat kak Al, terus kak Saffa kaya jauhin kak Al"

Aku terdiam, sejauh itukah sikapku akhir-akhir ini?. Ya Allah aku jadi merasa bersalah pada mereka. Apa aku jujur saja pada mereka?.

***
"Assalaamu'alaikum pak Al?, bisa bicara sebentar nanti?"
_Larina_

"wa'alaikum salam, bisa, tunggu saya di halaman masjid ba'da ashar"
_Alfaro_

"Baik pak"
_Larina_

***
Alfaro tersenyum bahagia akhirnya ia bisa bertemu dan bicara dengan Larina. Ia melihat jam menunjukan pukul 3 sore, maka sebentar lagi adzan shalat ashar berkumandang, Alfaro melangkahkan kaki menuju masjid.

Langkahnya terhenti saat melihat sosok gadis calon istrinya melangkah masuk kedalam masjid, Alfaro tersenyum hangat dan melanjutkan langkahnya memasuki masjid.

***
Selesai shalat, Alfaro keluar masjid memakai sepatunya kembali. Matanya melihat sosok wanita yang sedang berdiri menunggunya, senyum Alfaro tidak pernah pudar sejak wanita bernama Larina itu mengiriminya pesan.

Alfaro berjalan menghampiri Larina.
Larina yang sejak tadi menundukpun mendongakkan kepalanya saat melihat sepasang sepatu didepannya, matanya kini melihat sosok yang sedang ia tunggu, Larina pun menundukan kembali pandangannya.

"mau bicara disini atau di caffe?"

Mendengar Caffe Larina mendongak kembali menatap Alfaro sebentar kemudian menunduk kembali sambil menggelengkan kepalanya.

"yasudah disini saja" ucap Alfaro menunggu Larina bicara.

Larina yang mulai gugup, memilin jilbabnya, membuat Alfaro gemas sekali melihat calon istrinya. Sekuat tenaga Alfaro menahan hawa nafsunya untuk memeluk wanita didepannya ini.

"jadi bicara tidak?" lanjut Alfaro.

"itu..itu.. Mmmm" Larina seperti kehilangan suaranya, dia sangat gugup Alfaro ada didepannya dengan cara yang tak terlalu jauh.

"jadi? Kenapa akhir-akhir ini sikap kamu berubah?"

Tidak ada jawaban, Larina masih asik dengan dunianya. Memikirkan kalimat yang tepat untuk diutarakan pada calon suaminya.

"itu pak" Alfaro tersenyum mendengar wanita didepannya memanggilnya 'pak'

"itu apa hem?" tanya Alfaro dengan suara lembut.

Larina memejamkan mata menormalkan detak jantungnya saat mendengar suara lembut dosennya itu.

"maafkan saya pak, karena tidak ada kabar beberapa hari ini. Itu karena saya sedang memfokuskan untuk mengejar beasiswa Tafsir di Madinah pak"

BANG!
tebakan Alfaro selama ini benar, jadi calon istrinya ingin mendapat beasiswa Tafsir ke Madinah.

"saya tidak ijinkan!" ucap Alfaro, membuat Larina mendongakkan kepalanya menatap Alfaro tak percaya.

"sebelum kamu menikah dengan saya" lanjut Alfaro membuat semburat merah diwajah Larina muncul. Untung saja Larina memakai cadar jika tidak, ia akan sangat malu pada dosennya itu.

***
Sepanjang jalan Larina terus tersenyum, ia merasa seperti anak remaja yang baru jatuh cinta.

Bagaimana bisa Allah memberikan kebahagiaan yang berlipat ganda ini. Ia sangat bersyukur pada Allah.

"ya Allah terimakasih" ucap Larina.

****

Assalaamu'alaikum maaf terlalu lama untuk update. Terimakasih sudah membaca ceritaku🤗
Jangan lupa vote yah dan simpan di perpustakaan kalian🤗
Juga jangan lupa baca cerita hororku juga yah, seru dan gak ngebosenin🤗
Follow juga akunku @ademarlina96 dan IG ku @ade.marlina.ali

Terimakasih😘😘😘😘😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear ImamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang