Bismillah ...
"Karena bermain bersama kalian, adalah peristiwa yang tidak akan pernah aku lupakan."
-Quote of Story Teman Sampai Surga-
Keesokan harinya, Aisyah dan kelima temannya itu pun mempunyai rencana untuk pergi berlibur.
Hanya sekadar menghilangkan rasa lelah, dan juga refreshing. Karena kemarin malam, mereka bergadang akibat terlalu asik menonton video YouTube di channel favoritenya. Dan, video yang mereka tonton tidak asing lagi untuk didengar. Yaitu, tentang Matematika.
"Gimana kemarin malem? Lancar nge-date sama rumus kesayangan kalian?" tanya Gilang yang menampakkan wujudnya dari balik dapur, sambil membawa semangkuk mie.
"Alhamdulillah, lancar!" Antusias Aisyah.
"Eh sebentar! Kok Ka Gilang udah pulang?" Lanjutnya
"Udah dari tadi juga. Lo aja Syah, yang nggak liat."
"Enak aja! Aku dari tadi duduk di sini, kok."
Halimah dan Rindu hanyalah tertawa pelan. Melihat kedua kakak-beradik ini bertengkar. Karena bagi mereka, kejadian ini sudah biasa terjadi.
"Cuma mau bilang, jangan lupa istighfar ya. Kak Gilang, Aisyah." Fatimah mengingatkan sambil menyengir.
"Astaghfirullah! Lupa euy. Maaf ya Allah, maaf. Khilaf hamba-Mu ini," ujar Aisyah sambil mengelus dada.
"Udah ah, gue mau ke atas. Mau nge-game! Kalian jangan ganggu ya." Gilang pun beranjak pergi ke lantai atas.
"Insya Allah, kalau nggak dapet godaan dari syaiton," celetuk Hilya yang membuat suasana seketika menjadi penuh tawaan.
"Gaes, aku syudah mandi! Dan pastinya, syudah wangi." Haura pun segera menuruni perlahan anak tangga, tadinya ia ingin berlari. Namun, ia ingat. Tangga rumah Aisyah ini licin. Kalau tidak hati-hati, bisa-bisa ia jatuh. Dan semua temannya pun akan bengek dibuatnya.
"Iya-in aja, kasian baru mandi masa langsung kita kacangin." Rindu pun akhirnya angkat bicara, dari tadi ia hanya diam, dan tertawa saja.
"Udah yuk gaes. Kita cuss ke sawah!" Semangat Fatimah dan Halimah berbarengan.
"Nanti dulu, pamitan dulu dong sama Abang aku!"
"Hehe iya dong, kalau itu nggak akan lupa," jawab Haura sambil menampakkan deretan giginya.
Baru saja, mereka ingin menemui Ka Gilang, tetapi orangnya sudah turun menuju arah dapur.
"KA GILANG! TUNGGU!"
"Wah, masya Allah banget kalian ini. Mau pada ke mana?," tanyanya yang mengabaikan panggilan dari adiknya tadi.
"Ke sawah Ka!" jawab Fatimah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Sampai Surga [ON GOING]
SpiritualIni bukan sekadar persahabatan biasa, tetapi ini tentang persahabatan yang bersama-sama untuk mengubah dirinya ke jalan yang diridhoi-Nya. PERHATIAN! HATI-HATI KETIKA MEMBACA CERITA INI. TERDAPAT UNSUR KELUARGA BAWANG, HUMOR YANG BISA MEMBUAT KALIA...