Prolog

49 7 6
                                    

Bismillah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bismillah ...

"Di saat sahabatmu meninggalkan, karena kita ingin berhijrah. Maka, bersabarlah. Namun, jika sahabatmu tetap bersama dan ikut untuk berhijrah, maka pertahankanlah."
-Quote of Story Teman Sampai Surga-

Matahari sudah tenggelam, pintu rumah warga pun sudah tertutup rapat, jalanan pun sudah mulai sepi, dan hanya menyisakan beberapa kendaraan saja yang melintasi.

Hembusan angin mulai terasa di tubuh seorang gadis yang sedang duduk di meja belajarnya. Dia, Aisyah Bagaskara.

Gadis yang sangat menggemari pelajaran Matematika ini, masih nyaman dengan sinar biru yang dipancarkan oleh laptop miliknya.

"Kata siapa, Matematika itu ilmu yang meresahkan?" tanyanya, sambil terus menonton video dari channel YouTube langganannya itu.

"Kata aku, dan teman-temanlah." Lanjutnya, lalu diiringi dengan tawaan santay khas dirinya.

Pintu kamarnya pun terbuka, menampakan sosok pria yang mengenakan kaos hitam, celana hitam, dan membawa gitar hitam.

Siapa lagi, kalau bukan Kakaknya, Gilang Putra Gumilang. Seorang pelajar SMK jurusan Jurnalistik. Yang hobbynya hanya bermain gitar, dan menjahili adiknya.

"Assalamu'alaikum! Orang ganteng datang," sapa nya, dengan penampilan yang sok cool.

"Wa'alaikumussalam. Kak, Kalau aku bilang, 'Ka Gilan itu kepedean,' terlalu kejam nggak sih, Kak?"

"Nggak kejam kok, cuma kamu terlalu nusuk hati kecil aku." Jawabnya, sambil memegang dadanya yang seolah-olah terpanah oleh busur.

"Apaan sih, orang ini lebay banget. Kalau bisa di give away-in, udah aku sebarin kali ke temen-temen aku yang mau." Gilang hanya menatap dengan wajah yang datar

"Eh, emang kalau aku ngadain give away untuk dapetin Ka Gilan, ada yang mau gitu?" Lanjutnya, sambil tertawa, dan memukul-mukul pundak Gilang.

"Nggak." Jawab Gilang singkat.

"Nggak salah lagi, iya 'kan Kak?" Timpal Aisyah, yang mengangkat sebelah alisnya.

"Iya, deh iya. Kasian, masih bocil soalnya." Jawab Gilang, dengan nada yang terpaksa. Aisyah hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Eh, Syah. Mau tanya, nih."

"Tanya apa, Bang?"

"Bang, Bang. Dikira gue Abang tukang bakso? Gue 'kan Kakak, lo."

Aisyah hanya tersenyum, sambil mengucap istighfar dalam hati.

Teman Sampai Surga [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang