(C4)Sweet Dreams

4.6K 633 66
                                    

.
Tawa anak kecil, bergema di seluruh ruangan....

"Hahahahha.... Ampun ibu...." Xiao Zhan masih enggan untuk melepas nya, dan terus saja menggeliti Riley.

"Ibu, akhirnya aku melihat mu!" ucap Riley dan memeluk leher sang ibu.

"Wow... Bo Jun ku sudah sangat besar... Hahahahhaha ibu merindukan mu sayang." Xiao Zhan.

Bo Jun "ayah... Dia tidak pernah menemui ku." Bo Jun mengadu pada sang ibu.

Xiao zhan mengerut kan dahi nya lalu berkata "tak apa sayang, nanti biar ibu yang menghukum nya, jangan sedih." ucap nya lembut, sambil mengusap lembut punggung kecil RiLey.

Riley tak lagi mengatakan apapun, dia hanya diam menatap senyum ibunya itu.

Mimpi Bo Jun terlalu indah, sampai dia tidak ingat bangun untuk sekolah.

" Hei.... Bo Jun bangun! "panggil Xue Yang, tumben sekali bocah ini kesiangan.

Mendengar suara seseorang yang membangun kan nya, Riley sedikit kecewa, rupanya itu hanya mimpi.

Padahal Riley sudah sangat berharap.
Bahwa ibunya sudah sadar, dan akan menghukum ayah nya yang tak kunjung menemui nya.

Xue Yang "Kenapa masih bengong? kau akan terlambat!" ucapnya.

"Hah?" Riley terkejut lalu melirik jam.

Bo Jun "Oh maaf paman." ucap nya terburu-buru ke kamar mandi.

Hanya perlu beberapa menit, BO Jun sudah kembali keluar dan segera mengenakan seragam, tak lupa mencium pipi ibunya.

Keluar dari kamar, sarapan pun tak sempat, di jalan menuju sekolah.
Di ikuti 2 pria bertubuh besar dan bertatto.

.

.

.

"Tuan Wang, semua sudah kami kumpul kan, tapi banyak hal yang tidak bisa kita temukan." kata seseorang, menghadap Wang Yibo. Dan melapor apa saja yang mereka dapat sejak penyelidikan.

Yibo "apa itu?" tanya nya dengan aura mematikan.

Orang pun itu pun  mulai bercerita tentang apa yang dia ketahui.
Yibo pun  mendengarkan ucapan orang itu, dan menyimak nya secara detail.

Yibo mencoba menyimpulkan sesuatu dalam hati.

.

.

.
Riley dan teman-teman nya berbagi, setiap kelompok terdapat 4 orang anak.

Karena ini permintaan guru, maka RiLey melakukan dengan berat hati, menurut nya terlalu kekanak-anakan.

Hm....

"Wang Bo Jun, dimana barisan mu?" tanya sang guru.

Riley yang masih melamun, masih memikirkan senyum ibunya dalam mimpi indah nya.

"OH.... Maafkan aku bu guru, tidak seharusnya aku melamun." ucap Riley dengan raut wajah menyesal.

Guru "baiklah, tidak apa-apa, tolong lebih fokus Yah!" pinta sang guru.

Riley pun mengangguk.

.

.

.

Mata Yibo memerah bak psychopath dengan senyum yang begitu mengerih kan, sambil memutar cincin pernikahan nya.

"Wang Guang, kau akan menerima hal setimpal, semua ini bermula dari mu, dan akan kembali kepadamu." Yibo masih saja memainkan cincin nya.

Billionaire With His Genius Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang