Jisung Kembali ke tempat kedua orang tuanya, dia harus berpura-pura menjadi anak yang baik. Namun ketika mereka lengah maka dia akan berubah dari anak baik menjadi seorang malaikat pencabut nyawa.
"Jisung kau darimana saja?"tanya Jilius lembut.
Jisung tersenyum miris, kenapa dia harus terlahir sebagai anak Jilius yang bahkan hanya fokus kepada ambisi nya. Namun kenyataannya adalah Jisung masih berharap bahwa suatu saat kedua orang tuanya kembali menjadi orang baik,walau mustahil.
"Aku hanya sedang berjalan jalan mencari angin, sekaligus berlatih agar kekuatan ku semakin membaik"
Jilius mengangguk mengerti, semakin cepat kekuatan Jisung berkembang maka semakin cepat juga dia menguasai seluruh alam semesta.
"Kalau begitu cepat lah kembali ayahmu ingin membahas sesuatu yang penting!"
Jilius meninggalkan Jisung seorang diri.
"Sekarang aku semakin bingung dengan keputusan ku, jika aku membunuh kalian maka aku akan berdosa namun disatu sisi aku bisa menyelamatkan alam semesta"
***
Jisung sudah berada didepan pintu ruangan Milius, saat ingin masuk dia tidak sengaja mendengar pembicaraan Milius dan Jilius.
"Kurasa kemampuan Jisung sudah semakin berkembang!"ucap Jilius.
"Baguslah dengan begitu kita akan semakin cepat menaklukkan alam semesta!"
"Kau benar dengan Jisung dan ribuan pasukan, kita pasti akan lebih mudah menang!"
"Setelah kita berhasil menguasai alam semesta, kita akan membunuh anak itu dan selamanya kita berdua lah yang akan menjadi penguasa"
Jisung lagi lagi tersenyum, sepertinya dia tak akan bimbang lagi untuk membunuh kedua orang tuanya.
Jisung berpura pura mengetuk pintu
Tok! Tok!
"Masuk!"
Jisung memasuki ruangan itu, dia melihat senyum palsu dari kedua orang tuanya, sungguh dia muak.
"Kau sudah datang?"tanya Milius, Jisung mengangguk sebagai jawaban.
"Kau ingin makan bersama?"tanya Jilius basa basi.
"Boleh!"
Kini mereka berkumpul di meja makan, mereka makan dengan tenang seolah olah mereka adalah keluarga bahagia namun kenyataannya mereka hanya lah sekumpulan orang yang memiliki misi dan visi bertentangan.
***
Jaemin duduk termenung, dia masih memikirkan penawaran Jisung. Dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Jisung tapi apa? Apakah dia punya salah?.
Saat sibuk berpikir Julius datang menghampiri Jaemin, Julius duduk disamping Jaemin dan menatap Jaemin dengan tatapan memuja.
"Ehem"Julius pura pura berdehem untuk menarik perhatian Jaemin, ketika Jaemin menoleh Julius memberikan nya senyuman lembut.
"Kau..!"pekik Jaemin terkejut.
"Iya ini aku? Kau ini kenapa melamun? Ah aku tau kau pasti memikirkan Jisung"Julius menekankan suaranya diakhir kalimat nya.
"Jika iya itu bukan urusan mu kan?"
"Tentu itu urusan ku!"
"Apa nya?"
"Kenapa kau tidak pernah melihat kearah ku? ,Kenapa kau tak pernah mencintai ku sebesar kau mencintai Jisung? , Kenapa? Padahal kami sangat mirip tapi kenapa aku tak pernah mendapat tempat dihati mu?"
"Kenapa kau peduli? Bukankah selama ini kau tak pernah peduli?"
Julius memanas menahan amarah, kenapa Jaemin hanya mencintai Jisung.
"Jaemin aku peringatkan sekali lagi! Jika aku tak bisa memiliki mu maka Jisung pun tak akan pernah bisa memiliki mu!"
Jaemin hanya diam dan bangkit dari acara duduk nya, Jaemin pergi meninggalkan Julius sendirian.
"Sekuat apapun kau menolak diriku, tetap saja kau akan menjadi milik Julius, karena Jaemin adalah milik Julius!"
"Kuharap kau ingat janji mu Jisung, jika aku membantu mu membunuh Milius dan Jilius maka kau akan memberikan Jaemin untuk ku!"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Iblis : Jaemsung (Sudah Terbit)
FantasySemua nya sudah direncanakan. Namun sang pembuat rencana malah terjebak dalam rencana nya sendiri First Up : 12 November 20 End : 8 Maret 21