二十五

4.1K 534 33
                                    

"Aku akan membantu kalian anggap saja ini balas Budi"

Haechan pun mengangguk dan mulai membuat gambar pentagram dengan darahnya sendiri. Hal ini dia lakukan agar terhubung di antara Jisung dan Julius.

Fyi : Simbol ini sering digunakan oleh para tukang sihir  dalam melakukan praktiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fyi : Simbol ini sering digunakan oleh para tukang sihir  dalam melakukan praktiknya. Pentagram berhubungan dengan Lucifer dan tukang sihir perempuan percaya bahwa Lucifer berarti “putra sang pagi”.Ada beberapa kebenaran dalam gambaran tentang setan yang dilukiskan sebagai seorang ‘malaikat penerang’ dan merupakan salah satu makhluk terindah yang pernah diciptakan. Karena itu, rasa bangga dan kesombongan telah menguasai diri Lucifer. Jika pentagram ini diputar secara terbalik, bentuknya jadi semacam bintang yang “bertanduk”. Atau bila diamati secara seksama. simbol bintang ini dalam perputarannya seakan-akan membentuk wajah setan. Dan sampai saat ini Pentagram dijadikan sebuah simbol yang dipergunakan seluruh gereja setan di dunia. Nah disini ila pakai simbol ini untuk penghubung antara Julius dan Jisung alasannya karena mereka berdua ada kaitan nya dengan Lucifer yaitu Jaemin.

Selesai membuat pentagram Haechan pun mulai membaca mantra dan perlahan api mulai membakar pentagram. Lalu Haechan meminta Julius maju dan menyerahkan darahnya.

Julius pun menggigit tangannya hingga berdarah lalu meneteskan darahnya di pentagram yang terbakar api. Setelah itu Haechan kembali membaca mantra

"Ω, ο ιδιοκτήτης του σκότους, προσφέρω αίμα για να καλέσω το δίδυμο της ψυχής της ψυχής τυλιγμένο στο σκοτάδι (Oh, pemilik kegelapan, aku menawarkan darah untuk memanggil jiwa kembar yang terbungkus dalam kegelapan)"

***

Di tempat lain kini terlihat raut kegelisahan di wajah Jisung. Entah kenapa dia merasa seperti dipanggil seseorang, karena tak tahan dengan hal itu dia pun akhirnya mengikuti suara yang memanggil nya.

"Jisung!"suara itu kembali berdengung di telinganya dia benar benar merasa diteror oleh suara itu, dan sekarang bukan hanya pikirannya saja yang dikendalikan tubuh nya juga ikut dikendalikan.

Tubuh Jisung kini bergerak sendiri, langkah demi langkah mulai dia lewati dan langkah nya membawanya ke sumur tua di belakang kastil, sekali dia akan mengerut kan keningnya saat dirasa dia tak pernah tahu bahwa ada ruangan ditempat ini, kenapa orang tuanya tak pernah memberi tahu bahwa ada ruangan disini

"Masuklah ke sana! Bebaskan kami dari penjara ini"suara itu kembali muncul. Tanpa basa basi Jisung pun membuka pintu ruangan itu, dengan dipenuhi rasa penasaran dan juga bisikan dari suara itu Jisung pun mulai berjalan masuk kedalam ruangan itu.

"Bagus, sekarang ayo terus berjalan"

***

Saat Haechan memerintah Jisung, semua orang yang ada disana menatap Haechan terkagum kagum. Ternyata Haechan berguna juga disaat saat genting seperti ini.

"Wah kau cocok jadi penjahat"ucap Yangyang.

"Aku kan memang iblis"sungguh Haechan gemas melihat sifat Yangyang ini. Dia itu malaikat tapi kenapa sedikit entahlah pokoknya Haechan gemas.

"Kurasa dia sudah dekat disekitar sini"ucap Renjun.

"Setelah ini apa rencana kita?"tanya Mark.

"Mungkin menghabisi Jilius dan Milius yang telah berani memenjarakan kita"ucap Jaemin penuh dendam.

"Jika langsung menyerang, itu sama saja bunuh diri"

"Kau benar Kun, lebih baik kita menyiapkan segalanya dengan matang agar kita tidak terjebak lagi di penjara khusus ini"ucap Chenle bijak.

"Tapi kurasa kita tidak akan bebas sekarang"gumam YangYang.

"Maksudnya?"tanya mereka.

"Salah satu dari mereka menghentikan langkah Jisung untuk datang kesini dan membebaskan kita"ucap Haechan. Tadi YangYang duduk disebelah Haechan sehingga dia juga tahu apa yang terjadi dengan Jisung.

"Sepertinya kita harus melakukan hal ini saat Jilius dan Milius lengah"

***

"Jisung?"panggil Jilius.

"Ah, ibu kenapa ada disini?"

"Seharusnya ibu yang bertanya kenapa kau berada di sini?"

"Ah, tadi Jisung sedang berjalan jalan dan Jisung tak sengaja melihat sebuah ruangan yang tidak Jisung ketahui sebelumnya"

"Lain kali jangan masuk keruangan ini, disini ada binatang buas peliharaan ayahmu"Jilius menakuti Jisung agar dia tak pernah menginjakkan kakinya di ruangan ini. Sebenarnya Jilius sedari tadi sudah mengikuti Jisung, dia juga sempat melihat kegelisahan di wajah Jisung dan dia yakin itu bukan tanda yang baik, dan Ketika Jisung pergi dia pun memutuskan untuk mengikuti nya dari belakang dan benar saja Jisung pergi ketempat dimana dia menahan musuh musuhnya. Sepertinya dia harus mengawasi Jisung lebih ekstra dari sebelumnya. Karena baginya Jisung itu adalah sumber kekuatan yang tak akan pernah habis.

"Baiklah ibu"

"Sekarang kau kembali lah ke kamar mu"

Jisung pun menuruti sang ibu dan pergi keluar ruangan itu. Tak selang beberapa lama Jilius pun pergi ke ruangan sang suami, dia harus menceritakan hal ini ke suaminya aga mereka bisa lebih ekstra hati-hati.

Ketika Jilius sudah pergi Jisung keluar dari tempat persembunyiannya, dia tidak pergi ke kamar nya seperti perintah sang ibu melainkan bersembunyi, dia penasaran kenapa sang ibu melarang nya masuk keruangan itu.

Pasti ada hal yang disembunyikan oleh ayah dan ibunya,dia ingin mengetahui apa yang tengah disembunyikan oleh orang tuanya, dan dia juga tak bodoh bahwa kedua orang tuanya hanya ingin memanfaatkan kekuatan nya untuk menguasai dunia dan tentunya Jisung tak akan membiarkan hal itu justru sebenarnya dia tengah menyiapkan sesuatu untuk kedua orang tuanya itu.

Sesuatu yang manis untuk kedua orang yang tak pernah menyayangi nya dengan tulus, atau bahkan untuk semua orang karena yang ia tahu kalau dirinya selalu sendirian dan tak ada yang benar benar menyayangi dirinya.

Jisung kembali masuk ke ruangan itu, dia kembali dan memang harus kembali karena sesuatu yang merupakan aspek terpenting tujuan nya.

***

TBC

Suamiku Iblis : Jaemsung (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang