[9.] Tuduhan

2.3K 315 91
                                    

"Lalu sekarang bagaimana? Mau dibuat ulang lagi? Aishh nanti akan aku pasang cctv di seluruh sudut gedung agensi." ucap Changbin dengan kesal sambil menghempaskan tubuhnya di sofa di ruang tengah asrama.

"Pasang saja sekarang hyung, kasihan uangmu tidak digunakan untuk hal yang tidak bermanfaat." ucap Seungmin santai.

Saat ini mereka sudah sampai di asrama. Pulang dan tidak jadi melakukan rekaman. Menunggu informasi dari manager saja, Chan harus membuat ulang semua musik nya atau bagaimana.

"Chan hyung dimana?" ucap Minho setelah melepas jaketnya.

"Di kamar, jangan mendekat dulu, dia sedang emosi." jawab Jisung setelah menghela nafas panjang.

Sungguh ini diluar dugaan mereka, tidak pernah terpikirkan oleh mereka jika semua musik itu akan hilang.

"Chan hyung bilang masih ada musik di laptop miliknya. Tapi itu belum disempurnakan." ucap Jisung.

"Yasudah berarti sekarang tinggal menunggu saja."

Akhirnya hari itu mereka habiskan dengan berdiam diri di kamar masing masing.
.
.
.

Felix sedang mengaduk teh hijau di cangkirnya sebelum seseorang menepuk pundaknya. Ia membalikkan badannya dan mendapati Hyunjin dengan wajah yang tidak terbaca.

Felix segera meraih cangkirnya hendak pergi dari dapur sebelum suara Hyunjin menginterupsi nya.

"Kita perlu bicara." ucap Hyunjin pelan. Felix menatap Hyunjin tajam.

"Apa?" ucapnya dengan suara beratnya.

"Kau yang menghapus file nya?" tanya Hyunjin to the poin.

Felix tertawa sinis lalu kembali menatap Hyunjin tajam.

"Kau bertanya seperti itu padahal kau sendiri yang menghapusnya." ucap Felix datar lalu meniup teh nya yang masih mengepulkan asap.

"Bukan aku yang melakukannya Lix, dan sebelum aku masuk, kau kan yang berada di studio Chan hyung? Kau yang menghapusnya?" ucap Hyunjin dengan suara meninggi.

Melihat Felix di studio tadi membuatnya curiga, apalagi sebelumnya Felix berkata ingin ke toilet sedangkan Hyunjin menemukannya di studio Chan.

"Aku? Untuk apa aku melakukan itu? Untuk apa aku melakukan kejahatan pada grup ku sendiri jika itu akan berimbas kepadaku?" tanya Felix dingin.

Hyunjin diam, dia juga merasa bersalah karena menuduh Felix. Entah kenapa dia sama sekali tidak percaya jika Felix yang menghapusnya. Tapi ia tidak bisa diam begini disaat semua member menyudutkannya.

"Tidak usah berdrama Hwang Hyunjin, kau yang menghapusnya."

"Aku tidak menghapusnya!"

"Kau yang menghapusnya! Kau pasti melakukan semua itu agar comeback kali ini bermasalah bukan? Selama ini setiap ada acara yang mengharuskan berkolaborasi, hanya kau yang selalu dipilih, hanya kau yang dikirim untuk melakukan kolaborasi bukan? Kau ingin menghancurkan grup kita lalu pergi ke agensi besar, begitu?!" ucap Felix penuh emosi. Kalimat itu keluar begitu saja, uneg uneg nya selama ini keluar, kekesalannya saat selalu Hyunjin yang dikirim untuk setiap kolaborasi.

"Untuk apa aku menghancurkan grup ini disaat dulu aku bersusah payah agar bisa debut dengan kalian? Kolaborasi? Itu bukan keinginanku, pd-nim yang mengatur semuanya. Aku juga ingin kalian mendapat kesempatan itu." ucap Hyunjin.

"Omong kosong! Kau pasti senang hanya dirimu yang menonjol di grup ini, iya kan? Jika saja kau tidak terbantu dengan visualmu-"

"Lee Felix!" Hyunjin menarik kerah baju yang Felix gunakan, membuat teh panas itu terjatuh dan mengenai tangan Felix.

Insomnia || Hyunjin || SKZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang