Studio tempat mereka berlatih dance saat ini terasa sangat mencekam, karena wajah pelatih dance mereka terlihat sangat tidak bersahabat. Semua itu karena Felix selalu melakukan kesalahan di setiap gerakannya.
"Ok cukup!" teriak pelatih sambil bangkit dari duduknya, musik seketika terhenti.
Suara nafas terengah, keringat yang terus mengalir, dan perasaan campur aduk kini dialami oleh para member.
"Ah kau.. aish ada apa dengan mu eoh?" tanya pelatih itu sambil menatap Felix.
"Kau belum hafal dengan gerakannya?"
Felix menggelengkan kepalanya, "ani.. a-aku sudah hafal dengan gerakannya tapi.." Felix menundukkan kepalanya.
"Tapi apa?! sejak tadi kau selalu melakukan kesalahan, gerakanmu terlambat, gerakanmu terlalu cepat, bahkan gerakanmu tidak tepat.." pelatih itu tampak frustasi.
Felix hanya menundukkan kepalanya, sedangkan member lain tampak khawatir dengannya. Sejak tadi Felix selalu mendapatkan bentakan dan mungkin saja akan membuatnya down.
Hyunjin memandang Felix dengan khawatir, Felix tampak tidak baik baik saja, Hyunjin juga tau bahwa pikiran Felix tidak terpusat pada latihan kali ini, seperti ada hal yang mengganggunya, bahkan wajah Felix juga terlihat pucat.
"Kau salah satu penari utama bukan? chh.. bahkan waktu satu minggu tidak cukup untuk membuat gerakan mu bagus, kau lihat yang lainnya! bahkan gerakan mereka jauh lebih baik daripada dirimu."
Felix membungkuk beberapa kali sambil mengucapkan kata maaf. Selain merasa bersalah, Felix juga merasakan malu yang luar biasa, latihan kali ini juga dilihat oleh beberapa manager, dan pelatih sejak tadi selalu menegurnya.
"Untuk semuanya, ingat, lagu kali ini melambangkan energi yang kuat dan tarian kalian saat ini masih jauh dari kata itu, tarian kalian masih tampak biasa saja."
Setelah mengatakan seperti itu, pelatih seperti membicarakan sesuatu dengan pelatih lainnya, entahlah... para member tidak tau.
"Gwenchana?" Chan yang berada di sebelah Felix, terus menggenggam tangan kecil itu.
Felix menganggukkan kepalanya, tapi Chan tau Felix berbohong. Yang dialami Felix adalah sebaliknya.
Pelatih kembali berdiri di depan para member.
"Bagian dance break pertama diambil oleh Minho bukan? dan Felix bagian kedua, tapi sepertinya aku harus menggantinya... Hwang Hyunjin, kau yang memimpin dance break pada bagian kedua."
"Ne?" mata Hyunjin membulat, ia sungguh terkejut. Mereka semua sudah menyepakati bahwa Felix yang mendapatkan bagian ini, dan sekarang, Hyunjin yang melakukannya?
"Ini adalah keputusan final. Kalian urus perubahan bagian Hyunjin dan Felix, latihan hari ini kita akhiri." sang pelatih berjalan ke arah Hyunjin lalu menepuk pundak pemuda Hwang itu, "besok upacara kelulusanmu bukan? Chukkae."
Hyunjin tersenyum kikuk lalu membungkukkan badannya, "ah terimakasih.."
.
.
.Hyunjin keluar dari kamarnya, niatnya adalah pergi ke tempat favoritnya. Ruang tengah.
Berjalan pelan hingga sampai di ruang tengah, ia melihat Felix sedang menonton televisi. Hyunjin berbalik pergi ke dapur, membuat dua gelas susu hangat untuknya dan Felix.
Ia berjalan sangat hati hati, masing masing tangannya memegang gelas. Sangat takut susu itu tumpah dan membuat lantai lengket. Salahkan dia yang menuangkan air terlalu banyak hingga harus menambahkan sesendok bubuk susu lagi agar rasanya tidak tawar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Insomnia || Hyunjin || SKZ
Fanfiction"Aku rasa... jantungku kembali rusak hyung..." Masa masa trainee memang seperti berada di neraka, namun ketika sudah menjadi Idol pun keadaanya tidak jauh berbeda. #1 hyunsung 031021