Sukma yang sama dengan bagaskara
Akankah tetap bersinar secerah surya?Tentang pemuda yang ingin melindungi gadisnya.
Bagaskara baru saja menampilkan rona jingganya. Tepat diufuk timur bersama kicauan burung. Suasana dingin menusuk tulang agaknya memang tak terhindarkan.
Deru motor Reswa terhenti di halaman parkir milik sekolahnya. Pagi buta dia datang kesekolahnya untuk melakukan piket dikelasnya.
"Selamat pagi Reswa," sapa seorang gadis.
Reswa menoleh dan menatap netra gadis yang memanggilnya. Semangat pagi seorang Reswa memudar karena melihatnya. Siapa lagi? Wanita masa lalu yang sedang diusahakan untuk pergi dari pikirannya. Senjani.
"Kok lemes Res? Belum makan ya?" tanya Jani.
"Ga gitu, aku duluan," ucap Reswa buru-buru meninggalkan gadis itu.
Koridor sekolah yang panjang membuat Reswa lelah jika harus terus berlarian. Ia menghentikan langkahnya dan mencoba menoleh kebelakang. Sosok Jani masih berada dibelakangnya dengan senyum juga lambaian tangannya.
"Kamu kenapa buru-buru? Atau emang sengaja menghindar dari aku?" ucap Jani.
"Kata siapa? siapa yang menghindar?" tanya Reswa.
"Itu tadi lari-lari ngapain? Ini masih pagi, jangan buang tenaga sia-sia," ucap Jani sembari mengusap keringat di dahi Reswa.
Cepat-cepat Reswa tepis tangan lembut itu dari pelipisnya. Dia sunggingkan sebuah senyuman dan berpamitan.
"Jani, aku sudah sampai kelasku. Aku duluan," ucap Reswa.
lalu hanya dibalas anggukan oleh Senjani.
"Res, keliatan capek banget?" ucap Panca.
"Diikutin mantan," ucap Reswa.
Panca menghentikan aktifitasnya dan menatap intens Reswa.
"Eh seriusan?" ucap Panca.
"Hooh, Firasat gue ga enak," ucap Reswa.
"Kenapa? Lu takut diajak balikan?" ucap Panca sembari terkekeh.
"Ya ga gitu bambang, ga tahu deh ga enak aja," ucap Reswa.
______________
"Rumi, mau ikut kekantin?" ucap Nawang.
"Kamu duluan aja, aku ke toilet dulu," ucap Rumi.
Nawang mengangguk lalu segera pergi ke kantin.
Rumi bangkit dari bangkunya dan segera menuju ke toilet. Beberapa saat ia sudah menyelesaikan urusannya, pintu kamar mandi itu terkunci dari luar.
"Eh.." gumam Rumi.
byurr
Saat itu juga, sekujur badan Rumi basah. Karena tak mau berlama-lama kedinginan di dalam sana. Rumi mencoba menggedor-gedor pintu dan berteriak meminta tolong.
Dilain tempat, Nawang yang sedang khawatir karena sahabatnya tak kunjung kembali dari kamar kecil. Apa harus dia susul? Ya sepertinya itu ide yang bagus.
"Mau kemana Wang?" Tanya Reswa yang baru saja datang.
"Susulin Rumi," jawab Nawang.
"Emang dia kemana?" tanya Panca.
"Tadi pamitnya ke toilet, tapi sampai sekarang ga balik. Gue takut dia kenapa-kenapa. Yaudah gue susulin dulu," ucap Nawang.
"Oke, kalau ada apa-apa bilang kekita ya," ucap Reswa sedikit meninggikan suaranya.
Nawang menolehkan badannya dan mengangguk lalu kembali berlari menuju ke toilet.
Sesampainya disana, Nawang tentu saja terkejut saat melihat sebuah sapu yang diganjal didepan pintu toilet itu.
"Rumi kamu disitu?" panggil Nawang sembari mengetuk pintu kamar mandi.
Tak ada jawaban sama sekali. Nawang menyingkirkan batang sapu itu dan benar saja, pintu toilet terbuka. Dan pastinya terdapat Rumi yang sudah tak sadarkan diri dengan sekujur tubuh yang basah kuyup.
"RUMI," teriak Nawang panik.
Buru-buru Nawang mengeluarkan Rumi dari kamar kecil itu dan membawanya keluar dari toilet dan menyandarkan di depan toilet sembari dia menelfon Panca.
"PANCA"
"Ada apa? Rumi ga papa kan?"
"RUMI PINGSAN. BADANNYA BASAH SEMUA,"
"Eh?! Oke, aku sana sama Reswa,"
Sambungan telepon terputus sepihak. Lima menit kemudian, Panca dan Reswa sampai di depan toilet cewek tempat Nawang dan Rumi berada.
Tanpa berbasa-basi lagi, Reswa langsung membopong Rumi sampai ke UKS. Dan tentu saja menjadi pusat perhatian disepanjang koridor kelas.
"Kenapa malah jadi ditolongin?" sayup suara terdengar yang tak asing di telinga Reswa.
Namun tak ia hiraukan. Sesampainya disana, Rumi langsung direbahkan dibangsal.
"Nawang tunggu sini ya, Gue mau kekoprasi mungkin aja masih ada seragam yang dijual buat ganti baju si Sukma," ucap Reswa.
"Sukma? Oh oke," jawab Nawang.
_________________
Maaf buat minggu lalu ga update. Jadi chapter kali ini aku panjangin. jangan lupa baca, vote dan comment ya. terimakasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jaremba Atma
Teen FictionKadang segala hal memang perlu diadorasikan untuk jeremba atma update setiap hari = sabtu ©®teraloka 2020